Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TNI Kekurangan Alat Berat untuk Bersihkan Puing Bangunan di Lombok

Kompas.com - 24/08/2018, 13:09 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mendapatkan laporan dari Kolonel Czi Ahmad Rizal selaku Komandan Penanganan Darurat Bencana Lombok mengenai kurangnya alat berat.

Alat berat itu digunakan untuk proses pembersihan puing-puing reruntuhan bangunan akibat serangkaian gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), beberapa waktu lalu.

Menurut laporan itu, apabila alat berat berjumlah cukup, maka proses pembersihan puing itu dapat dilaksanakan dalam satu bulan saja.

"Tapi kendala utama di lapangan adalah kurangnya alat berat. Apabila alat berat itu ditambah, maka target satu bulan itu bisa diselesaikan dengan baik. Namun, apabila alat beratnya kurang, maka pekerjaan akan dilaksanakan dalam dua bulan," ujar Hadi sebagaimana dikutip siaran pers resmi TNI, Jumat (24/8/2018).

Baca juga: Gempa Lombok, 555 Korban Meninggal, 390.529 Mengungsi

Panglima TNI mengaku sudah berkoordinasi dengan Polri dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat terkait penambahan alat berat tersebut.

Hanya saja, distribusi alat berat belum terlaksana.

Panglima TNI memastikan, apabila alat berat sudah datang, akses ke sejumlah titik terdampak sudah dipersiapkan dengan baik. Artinya, alat berat itu dapat langsung dioperasikan.

"Pendistribusian ke remote area dilakukan dengan menggunakan pesawat dan helikopter. Ke tempat-tempat infrastruktur yang masih bagus akan dikirim dengan menggunakan truk," ujar Hadi.

Baca juga: Istana: Anggaran Penanganan Gempa Lombok Rp 4 Triliun, Bukan Rp 38 Miliar

Hadi menambahkan, masyarakat korban gempa kebanyakan mengalami patah tulang. Oleh sebab itu, diperlukan banyak kursi roda dan tongkat kruk.

"Jumlah korban tersebut sudah kami catat, mudah-mudahan dalam waktu secepat mungkin, itu akan datang kursi roda dan tongkat," ujar Hadi.

Sementara itu, Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Sabrar Fadhilah mengatakan, Jumat pukul 05.00 WIB, telah diberangkatan bantuan berupa 100 tenda, 200 kursi roda dan 200 tongkat kruk untuk korban gempa bumi NTB.

Baca juga: Ini Alasan Mendagri Minta Pemda Se-Indonesia Bantu Korban Gempa Lombok

Bantuan itu diberangkatkan dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma menggunakan pesawat Hercules C-130 dan A-1318.

"Bantuan seperti ini masih akan dikirimkan kembali pada tahap-tahap berikutnya," ujar Sabrar.

"Semoga bantuan yang kami distribusikan dapat bermanfaat bagi warga Lombok yang sedang mengalami musibah akibat gempa. Ini merupakan wujud komitmen TNI sekaligus bentuk dari kepedulian TNI kepada masyarakat," lanjut dia.

Kompas TV Jokowi mengatakan saat ini yang terpenting adalah penanganan secara nasional telah dikerjakan bersama provinsi, kabupaten, dan kota.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com