Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kualitas SDM Polri terkait Penegakan Hukum Dinilai Perlu Ditingkatkan

Kompas.com - 24/08/2018, 10:48 WIB
Reza Jurnaliston,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat Kepolisian dari Universitas Indonesia Bambang Widodo Umar berpendapat, sumber daya manusia di reserse Polri perlu dikembangkan dan ditingkatkan.

Menurut Bambang, Polri sebagai penegak hukum perlu memiliki kompetensi dan integritas yang kuat dalam mengadapi beban tugas yang semakin berat dan kompleks.

“Polisi itu belajar ilmu polisi bukan ilmu hukum, maka sampai kapanpun tidak bisa baik (sebagai penegak hukum) karena bukan ilmunya. Maka kalau mau menjadikan polisi sebagai penegak hukum sekolahnya harus hukum bukan sekolah polisi,” kata Bambang saat dihubungi Kompas.com, Jumat (24/8/2018).

Menurut Bambang, mekanisme kerja di kepolisian belum mencerminkan sebagai penegak hukum yang ideal.

Kinerja para penyidik di satuan reserse di Polri harus merujuk pada mekanisme kerja penegak hukum.

“Bisa sih (penyidik Reskrim) melihat buku KUHP pasal sekian itu langsung ditanyakan kamu mencuri ya, ini mengambil barang milik orang lain. Tapi tidak berpikir mencuri kenapa dia pada waktu itu, bagaimana situasinya? Itu ilmu hukum yang mempelajari,” ujar Bambang.

Kinerja Reserse di Polri, kata Bambang, perlu dilandasi sikap kejujuran, obyektif, serta berdasarkan prosedur atau aturan hukum yang berlaku.

Lebih lanjut, menurut Bambang, sistem perekrutan dan pembinaan sebagai reserse perlu mengedepankan integritas moral.

“Kalau bicara moralitas itu pilih dulu, diseleksi betul-betul yang mau menjadi anggota Reskrim itu. Kalau asal ambil saja tidak diseleksi integritas moralnya mau membangun moral sulit, karena itu sadar bawaan tidak bisa dibentuk sudah menjadi tempramen,” ujar Bambang.

Kompas TV Lahan seluas lima hektar yang sebelumnya hijau membentang di sepanjang sisi jalan tol Palindra hangus menghitam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com