Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zulkifli Hasan: Tak Bisa Atas Nama Keterbukaan, Kita Korbankan Kepentingan Sendiri

Kompas.com - 18/08/2018, 14:34 WIB
Reza Jurnaliston,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Zulkifli Hasan menilai, sebuah Konstitusi memiliki peranan yang penting dan strategis dalam menghadapi berbagai tantangan dan dinamika saat ini.

Menurut Zulkifli, tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini juga berasal dari luar.

“Pengaruh luar, karena semuanya bertarung. Dunia tanpa batas. Bagaimanapun kita harus tetap melindungi segala tumpah darah Indonesia. Tidak bisa atas nama keterbukaan, kita mengorbankan kepentingan kita,” kata Zulkifli yang akrab disapa Zulhas tersebut di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu (18/9/2018).

Baca juga: Politisi PDI-P: Pak Zulkifli Kali Ini Bukan Negarawan

“Misalnya harga garam kita mahal, harga gula misalnya mahal, tetap harus dilindungi. Karena itu petani-petani kita jangan sampai kita mengalah karena yang lain, misalnya dumping, kelapa sawit mungkin lebih mahal, karena sekarang Amerika menerapkan praktek yang tinggi,” Zulkifli menambahkan.

Zulkifli juga mengingatkan, untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa di atas kepentingan individu maupun golongan.

“Berbangsa dan bernegara itu yang harus tetap. Merdeka, bersatu, jadi bersatu nggak boleh ditawar-tawar. Mau Pilpres, Pilgub, Pileg, Pilkada, enggak boleh pakai SARA, enggak boleh pakai adu domba, enggak boleh menghalalkan segala cara, itu tetap tujuannya,” ujar Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut.

Baca juga: Zulkifli Hasan Harap Pertemuan Prabowo-Jokowi Tak Buat Pilpres Jadi Keras

Di sisi lain, Zulkifli mengatakan, di dalam pembukaan UUD 1945 telah secara tegas dan terang untuk mengamalkan cita-cita bangsa Indonesia.

Tujuan bangsa Indonesia yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 tersebut adalah membentuk suatu pemerintahan Negara Republik Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.

Selain itu, memajukan kesejahteraan umum atau bersama, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut berperan aktif dan ikut serta dalam melaksanakan ketertiban dunia yang berlandaskan kemerdekaan, perdamaian abadi dan kedilan sosial.

“Kemudian tujuan kita apa, setara, keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia, nggak boleh ada rakyat Indonesia lapar. Apapun agamanya, sukunya, dari manapun dia berasal,” kata Zulkifli.

Kompas TV Mahfud MD mengaku sudah mendengar kabar bahwa Presiden Joko Widodo telah menetapkan nama Ma'ruf Amin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com