Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pidato Ketua MPR Dinilai Wajar, Pendukung Jokowi Diminta Tak Berkuping Tipis

Kompas.com - 16/08/2018, 17:11 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio berpendapat, pidato Ketua MPR Zulkifli Hasan dalam sidang tahunan MPR RI Tahun 2018 di Gedung Parlemen, Kamis (16/8/2018), masih dalam batas wajar.

Meski demikian, diakui Hendri bahwa Zulkifli memang harus tetap berhati-hati dalam hal menyampaikan pernyataan, agar tidak terlalu menyudutkan pemerintahan Joko Widodo.

"Saya rasa pidatonya Zulkifli masih wajar. Bolehlah gayanya, dia membawa hal ini ke ranah yang lebih bersahabat, lebih kekeluargaan, lah," ujar Hendri kepada Kompas.com, Kamis (16/8/2018).

"Tapi memang harus lebih hati-hati lagi dan pesan komunikasinya memang harus lebih dipertegas. Karena akhirnya nanti yang diingat oleh masyarakat itu yang salah-salah (dari pemerintahan Jokowi)," kata dia.

Di sisi lain, lanjut Hendri, pendukung Jokowi juga tidak perlu 'panas' mendengar pidato Zulkifli itu. Sebab, sidang tahunan MPR RI sebenarnya memang merupakan panggung Ketua MPR RI, bukan hanya panggung Presiden.

Baca juga: Ketua MPR Singgung Doa Penutup Sidang Tahunan agar Tak Disisipi Pesan Politis

Dalam pidatonya, Zulkifli pun berhak menyampaikan apa pun. Apalagi apabila yang disampaikan Zulkifli adalah benar-benar suara dari akar rumput.

"Kan sidang tahunan itu bukan semata-mata panggungnya Jokowi saja. Tapi justru itu kesempatan Ketua MPR RI berbicara. Bahkan di dalamnya, kritik-kritik itu tetap boleh saja disampaikan. Kan dia mewakili rakyat. Jadi pasti ada saja rakyat yang kepingin ngomong begitu," ujar Hendri.

"Oleh sebab itu, bagi pendukung Jokowi, sebaiknya jangan kuping tipis. Jadikanlah setiap kritikan itu sebagai masukan penyemangat untuk menuntaskan janji, agar dapat dua periode," kata dia.

Sebelumnya, pidato Zulkifli Hasan dinilai sejumlah kalangan bercita-rasa oposisi.

Baca juga: Ketum PPP: Zulkifli Hasan Ketua MPR Citarasa Oposisi

Zulkifli menyoroti tiga tantangan ekonomi yang saat ini dihadapi oleh masyarakat Indonesia. Salah satunya adalah masalah kesenjangan ekonomi.

Zulkifli menegaskan bahwa golongan miskin dan hampir miskin yang sangat banyak jumlahnya rentan terhadap perubahan harga.

Oleh karena itu, pemerintah perlu menjaga harga-harga barang kebutuhan rumah tangga agar daya beli masyarakat miskin tidak tergerus.

"Pak Presiden, ini ada titipan dari emak-emak agar harga bahan pokok terjangkau," kata Zulkifli.

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengatakan, tantangan perekonomian nasional yang membutuhkan terobosan kebijakan dari Pemerintah.

Meski gini ratio saat ini menurun dari 0,41 menjadi 0,39, namun, menurut Zulkifli, hal itu terjadi karena pendapatan masyarakat kelas atas ketimbang naiknya pendapatan masyarakat kelas bawah.

"Yang sangat perlu diperhatikan adalah golongan miskin dan hampir miskin masih sangat besar jumlahnya. Golongan ini sangat rentan terhadap perubahan harga," kata Zulkifli.

Kompas TV Selain Ketua MPR, Presiden Joko Widodo juga berpidato tentang kinerja lembaga negara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com