Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Merayakan Kolaborasi Bersama Anto Motulz, Wulang Sunu, dan Reza Mustar

Kompas.com - 16/08/2018, 07:12 WIB
Heru Margianto

Editor

MULAI hari ini hingga 18 Agustus, laman Kompas.com akan diwarnai oleh karya tiga orang perupa Indonesia yaitu Anto Motulz, Wulang Sunu, dan Reza Mustar.

Bersama mereka, kompas.com ingin mengajak pembaca untuk bersama-sama merayakan kolaborasi. Baca juga: Kenapa Laman Kompas.com Berbeda Hari Ini?

Siapa sajakah mereka?

Anto Motulz

Nama aslinya Dwi Santoso, lahir di Jakarta 22 April 1972. Nama ngetopnya Anto Motulz.

Banyak atribut yang bisa dikenakan padanya. Ia adalah art director periklanan, penulis, sutradara video musik, travel skecher, komikus, pengajar, bahkan produser sinetron!

Pendidikan resminya adalah di Institut Teknologi Bandung jurusan Desain Produk. Pengalamannya di dunia visual segudang.

Satu atribut yang paling menarik barangkali adalah soal travel sketcher. Selama lebih dari 15 tahun Motulz senang mengabadikan aktivitas jalan-jalannya dalam bentuk sketch.

Ia menggambar di mana saja ada obyek menarik yang ia temukan di tengah perjalanan, bisa di pesawat, jalan raya, atau pinggir sawah.

Ia menggambar orang yang sedang tidur di pesawat hingga sketsa rumit gedung-gedung Eropa yang berarsitektur Victoria.

Beberapa karyanya bisa dinikmati juga di Kompas.com di laman berikut ini.

Wulang Sunu

-- -

Secara akademis, Wulang Sunu yang memiliki nama lengkap Fransiscus Kurnia Wulang Sunu, belajar desain grafis di Institut Seni Indonesia. Secara non-akademik, kematangan seni visualnya terasah di Papermoon Puppet Theater, kelompok teater boneka di Yogyakarta.

Di kelompok teater milik pasangan Iwan Effendi dan Maria Tri Sulistyani ia belajar menghidupkan segala benda mati. Koran, botol, meja, kursi, jendela, bisa menjadi pertunjukkan di tangannya.

Lelaki kelahiran Yogyakarta, 31 Januari 1992 itu kini dikenal sebagai ilustrator freelance, pemain boneka, desainer grafis, animator, dan juga seniman visual.

Beberapa karyanya telah dipamerkan di Singapura, Jepang, dan Malaysia. Medium keseniannya beragam: cat air, karya mural, desain grafis, juga animasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com