Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Laman Kompas.com Berbeda Hari Ini?

Kompas.com - 16/08/2018, 07:00 WIB
Heru Margianto

Editor


PEMBACA yang budiman, Anda barangkali bertanya, ada apa dengan laman Kompas.com yang terlihat berbeda hari ini.

Kami memang sengaja membuatnya berbeda dalam tiga hari mendatang, mulai hari ini sampai 18 Agustus lusa bertetapan dengan pembukaan Asian Games.

Coretan yang Anda lihat di laman Kompas.com, di bagian atas, background, dan bagian bawah adalah karya tiga perupa Indonesia, yaitu Wulang Sunu, Anto Motulz, dan Reza Mustar. 

Baca juga: Kompas.com Merayakan Kolaborasi Bersama Anto Motulz, Wulang Sunu, dan Reza Mustar 

Mereka kami undang untuk mewarnai laman kompas.com dengan satu tujuan: merayakan kolaborasi. Kami ingin mengajak pembaca kompas.com untuk merayakan kolaborasi dalam tiga hari ini.

Dua alasan

Ada dua alasan. Pertama, kami ingin merayakan kolaborasi internal empat Kompas atau 4K, yaitu Kompas cetak, Kompas.com, Kompas.id, dan Kompas TV.

Secara internal, tahun ini adalah sejarah bagi 4K. Untuk pertama kali 4K tinggal dalam satu rumah di Menara Kompas. Cetak dan online bahkan kini bekerja dalam satu lantai tanpa sekat.

Sementara, dengan Kompas TV, kami hanya dihubungkan dengan tangga di tengah ruangan. Sebelumnya, kami tinggal terpisah. Kini kami pulang ke rumah bersama.

Kenapa kami harus tinggal dalam “satu rumah”? Kolaborasi. Kami ingin merekatkan lebih rapat lagi kerja-kerja kolaboratif di ruang redaksi. Itu akan sangat terbantu jika kami tinggal dalam satu ruangan.

Era digital bukan lagi era kompetisi, tapi kolaborasi, yaitu sebuah sikap aktif untuk bekerja sama satu sama lain demi mencapai sebuah tujuan. Kompas cetak, online, dan TV kini saling mengisi satu sama lain demi bisa menghadirkan informasi yang tidak hanya kredibel, tapi juga multimedia.

Interaksi antar-kami akan saling memperkaya perspektif. Dengan perspektif yang kaya, kami berharap makin jernih menyajikan informasi kepada pembaca.

Tidak hanya 4K yang mengayunkan langkah kolaboratif, tapi juga Kompas Gramedia sebagai sebuah korporasi. Kami melakukan konsolidasi internal secara korporat untuk bergerak bersama, saling bersinergi mendukung satu sama lain menghadapi tantangan baru di era digital yang penuh dengan perubahan-perubahan baru setiap saat.

Klik dan Bagikan karya Reza Mustar.REZA MUSTAR Klik dan Bagikan karya Reza Mustar.

Kedua, secara eksternal, kami ingin menularkan semangat kolaboratif ini kepada semua anak negeri di tanah air tercinta ini. Indonesia membutuhkan semangat kolaboratif itu untuk maju bersama.

Terlebih, mesin-mesin politik mulai memanas setelah dua pasangan calon presiden dan wakil presiden secara definitif mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum untuk berlaga di pemilihan presiden tahun depan.

Pada kolaborasi terkandung semangat saling menghargai perbedaan, pantang menyerah mengatasi tantangan, dan selalu opitmistis memandang masa depan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com