Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Elite Demokrat saat Deklarasi Pencapresan Prabowo-Sandiaga

Kompas.com - 10/08/2018, 00:40 WIB
Kristian Erdianto,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto resmi mendeklarasikan dirinya bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno sebagai capres dan cawapres pada Pilpres 2019.

Deklarasi dilakukan di depan kediaman Prabowo di Kertanegara, Jakarta, Kamis (9/8/2018) 23.30 WIB.

Namun, petinggi Partai Demokrat tidak tampak dalam deklarasi tersebut. Seperti diketahui, sebelum deklarasi Prabowo menjalin komunikasi intensif dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Baca juga: Prabowo Ajukan Sandiaga, SBY Tawarkan AHY

Bahkan, beberapa saat sebelum deklarasi, Prabowo sempat mendatangi kediaman SBY di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.

Prabowo mengatakan, dirinya terus membangun komunikasi dengan Partai Demokrat. Kendati demikian, ia mengakui proses tersebut tidak mudah.

"Saya ketemu Mbak Puan, saya ketemu senior saya SBY. Saya terus berusaha membangun suatu koalisi yang besar untuk memberikan solusi," ujar Prabowo saat deklarasi.

"Saya pun berunding terus dengan PKS, PAN, dan Demokrat. Memang membangun suatu koalisi tidak mudah karena banyak yang harus kita pertemukan," ucapnya.

Baca juga: Hanya 20 Menit, Prabowo Tinggalkan Rumah SBY

Prabowo menuturkan, sejak awal Gerindra, PAN, dan PKS telah membentuk suatu koalisi secara de facto.

Koalisi tersebut telah bersama sejak Pilkada DKI Jakarta pada 2017 lalu.

Akhirnya, PAN dan PKS menyatakan dukungan kepada pasangan Prabowo-Sandiaga untuk maju pada Pilpres 2019.

"Pada saat ini baru saja pimpinan dari tiga partai politik, yaitu PKS, PAN, dan Gerindra, telah memutuskan dan memberikan kepercayaan kepada saya Prabowo Subianto dan Saudara Sandiaga Salahudin Uno untuk maju sebagai calon presiden dan calon wakil presiden," kata Prabowo.

Kompas TV Berikut adalah tiga berita terpopuler hari ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com