JAKARTA, KOMPAS.com - Komite Nasional Penegak Konstitusi (KNPK) memberikan penghargaan kepada sejumlah tokoh-tokoh yang dinilai telah memperjuangkan nilai kemanusiaan.
Beberapa di antaranya seperti Sastrawan WS Rendra, mantan Jaksa Agung RI Baharuddin Lopa, Advokat Senior Adnan Buyung Nasution, Aktivis HAM Munir, dan Pakar Ekonomi Mubyarto.
Kemudian ada tokoh lainnya seperti Pakar Sosiologi Sajogyo, Mantan Direktur Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia Mulyana W Kusumah, Wartawan Senior Ahmad Taufik dan Aktivis Wiji Thukul.
Penghargaan itu diberikan oleh Ketua Presidium KNPK Muhaimin Iskandar kepada sejumlah perwakilan keluarga dari tokoh bersangkutan di gedung Joang 45, Jakarta, Rabu (1/8/2018).
Baca juga: Alasan Adnan Buyung Membela Koruptor hingga Terpidana Kasus Terorisme
Menurut pria yang akrab disapa Cak Imin ini, tokoh-tokoh tersebut merupakan pejuang kemanusiaan yang harus selalu diingat dan diteladani. Selama ini, kata dia, masyarakat kehilangan motivasi dan inspirasi dalam meneladani perjuangan tokoh-tokoh tersebut.
"Mereka tokoh-tokoh yang dekat di hati rakyat, yang telah lama tidak dimunculkan. Sehingga rakyat dan kita semua kadang kehilangan motivasi dan inspirasi untuk meneladani perjuangan dan keberanian yang mereka pikul," kata dia.
"Mereka yang berdarah-darah memperjuangkan merah putih. Mereka idola yang tidak boleh kita lupakan," kata dia.
Sejumlah perwakilan keluarga mengapresiasi penghargaan ini. Salah satu putra Mubyarto, Adianto Hidayat tak menyangka masih banyak pihak yang mengapresiasi kiprah ayahnya.
Baca juga: Penyair Semarang dan Kendal Mengenang WS. Rendra
"Saya ingat bersama beliau makan bersama selalu sharing dengan apa yang didapat beliau bahwa perekonomian diselesaikan pada tanggung jawab sosial, solidaritas dan moral," kata Adianto.
Menurut dia, Mubyarto selalu menegaskan bahwa perekonomian harus bersifat adil dan proporsional terhadap semua kalangan.
"Tidak ada yang besar mengalahkan kecil, yang kuat mematikan yang lemah," kata dia.
Hal senada juga diungkapkan istri sastrawan WS Rendra, Ken Zuraida. Ia mengapresiasi penghargaan ini. Dalam sambutannya, Ken teringat dengan potongan kalimat dari puisi yang ditulis Rendra.
Baca juga: Menelaah Bantuan Hukum Struktural, Warisan Perjuangan Adnan Buyung...
"Aku mendengar suara jerit hewan yang terluka. Ada orang memanah rembulan. Ada anak burung terjatuh dari sarangnya. Orang-orang harus dibangunkan. Kesaksian harus diberikan. Agar kehidupan bisa terjaga," kata Ken.
Sementara itu, putri Adnan Buyung Nasution, Pia Akbar Nasution mengatakan semua kontribusi ayahnya telah mendapatkan penghargaan dan kenangan manis bagi Indonesia. Ia berharap masyarakat memaafkan kesalahan dan meneladani kebaikan sang ayah.
"Semoga hal-hal yang buruk jadi pelajaran bagi kehidupan bernegara selanjutnya. Dan yang positif semoga bermanfaat bagi kehidupan bernegara," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.