Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS Nilai Rekomendasi GNPF Permudah Pembahasan Capres-Cawapres

Kompas.com - 30/07/2018, 18:41 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mustafa Kamal menilai dua paket rekomendasi calon presiden dan wakil presiden hasil pertemuan ulama dan tokoh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) memudahkan partainya membahas konfigurasi figur yang tepat dalam koalisi.

Dua paket rekomendasi itu adalah Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri. Sedangkan opsi kedua adalah Prabowo Subianto dan ulama Abdul Somad. Menurut Kamal, PKS menyoroti rekomendasi pertama.

"Dengan ijtima (pertemuan) ulama ada irisan di Salim Segaf Al-Jufri. itu memudahkan pembahasan," kata Kamal usai mengikuti pertemuan dengan petinggi Gerindra di gedung DPP PKS, Jakarta, Senin (30/7/2018) sore.

Baca juga: Serahkan Cawapres ke Prabowo, SBY Hanya Beri Satu Syarat

Ia tak menyangka dan bersyukur sosok Salim menjadi salah satu kandidat yang direkomendasikan. Kamal menilai rekomendasi ini akan terus diperjuangkan oleh partainya dalam berbagai pertemuan lanjutan dengan calon mitra koalisi.

"Itu udah ijtima ulama, itu bahasa langit bagi kita, bahasa langit yang memberikan inspirasi pencerahan bagi bangsa ini," katanya.

Baca juga: Ustaz Abdul Somad Batubara Direkomendasikan Jadi Cawapres Prabowo

Namun, Kamal menegaskan partainya tak menutup pintu jika ada nama-nama lain yang diusulkan oleh calon mitra koalisi seperti Gerindra, Demokrat dan PAN. Menurut dia, perlu momen tertentu untuk mendiskusikan lebih lanjut terkait konfigurasi capres-cawapres yang pas bagi koalisi.

"Kita ya tentu saja terbuka tapi kami belum mendengar (usulan nama lain). Yang ada aja kami mau bahas," kata dia.

Kompas TV Senin (30/7) pagi, SBY menemui Prabowo di kediamannya di Kertanegara, sebagai kunjungan balasan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Dikonfrontasi Jaksa, Istri SYL Tetap Bantah Punya Tas Dior dari Duit Kementan

Dikonfrontasi Jaksa, Istri SYL Tetap Bantah Punya Tas Dior dari Duit Kementan

Nasional
Bos Maktour Travel Mengaku Hanya Diminta Kementan Reservasi Perjalanan SYL ke Saudi, Mayoritas Kelas Bisnis

Bos Maktour Travel Mengaku Hanya Diminta Kementan Reservasi Perjalanan SYL ke Saudi, Mayoritas Kelas Bisnis

Nasional
Jadi Tenaga Ahli Kementan, Cucu SYL Beralasan Diminta Kakek Magang

Jadi Tenaga Ahli Kementan, Cucu SYL Beralasan Diminta Kakek Magang

Nasional
Jadi Ahli Sengketa Pileg, Eks Wakil Ketua MK: Sistem Noken Rentan Dimanipulasi Elite

Jadi Ahli Sengketa Pileg, Eks Wakil Ketua MK: Sistem Noken Rentan Dimanipulasi Elite

Nasional
Putusan Bebas Gazalba Saleh Dikhawatirkan Bikin Penuntutan KPK Mandek

Putusan Bebas Gazalba Saleh Dikhawatirkan Bikin Penuntutan KPK Mandek

Nasional
Polemik Putusan Sela Gazalba, KPK Didorong Koordinasi dengan Jaksa Agung

Polemik Putusan Sela Gazalba, KPK Didorong Koordinasi dengan Jaksa Agung

Nasional
Jadi Ahli Sengketa Pileg, Eks Hakim MK: Mayoritas Hasil Pemilu di Papua Harus Batal

Jadi Ahli Sengketa Pileg, Eks Hakim MK: Mayoritas Hasil Pemilu di Papua Harus Batal

Nasional
UKT Batal Naik Tahun Ini, Pemerintah Dinilai Hanya Ingin Redam Aksi Mahasiswa

UKT Batal Naik Tahun Ini, Pemerintah Dinilai Hanya Ingin Redam Aksi Mahasiswa

Nasional
Komisi X Apresiasi Pemerintah karena Batalkan Kenaikan UKT Mahasiswa

Komisi X Apresiasi Pemerintah karena Batalkan Kenaikan UKT Mahasiswa

Nasional
Jokowi Bertemu Sekjen OECD di Istana Bogor

Jokowi Bertemu Sekjen OECD di Istana Bogor

Nasional
Anak SYL Sebut Siap Kembalikan Uang yang Dinikmatinya Usai Ditantang Jaksa

Anak SYL Sebut Siap Kembalikan Uang yang Dinikmatinya Usai Ditantang Jaksa

Nasional
Usai Diduga Dibuntuti Densus 88, Jampidsus Kini Dilaporkan ke KPK

Usai Diduga Dibuntuti Densus 88, Jampidsus Kini Dilaporkan ke KPK

Nasional
Bantah Minta Rp 200 Juta untuk Renovasi Kamar, Anak SYL: Enggak Pernah Terima Angka Segitu Fantastis

Bantah Minta Rp 200 Juta untuk Renovasi Kamar, Anak SYL: Enggak Pernah Terima Angka Segitu Fantastis

Nasional
Akui Minta Rp 111 Juta untuk Aksesori Mobil, Anak SYL: Saya Ditawari

Akui Minta Rp 111 Juta untuk Aksesori Mobil, Anak SYL: Saya Ditawari

Nasional
Saksi Ungkap soal Grup WhatsApp Bernama 'Saya Ganti Kalian' di Era SYL

Saksi Ungkap soal Grup WhatsApp Bernama "Saya Ganti Kalian" di Era SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com