Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cawapres Prabowo akan Dibahas Terbuka, Empat Nama Ini Masuk Nominasi...

Kompas.com - 26/07/2018, 16:28 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto akan menggelar pertemuan dengan pimpinan partai politik koalisinya dalam satu atau dua pekan ke depan.

Pertemuan itu akan membahas secara terbuka kader partai politik atau tokoh di luar partai politik siapa yang akan mendampingi Prabowo sebagai calon wakil presiden pada Pemilihan Presiden 2019 mendatang.

"(Cawapres Prabowo) berpulang pada pertemuan empat pimpinan partai politik yang akan diadakan satu atau dua minggu ke depan. Nanti setiap pimpinan parpol akan menyodorkan nama di rapat ini, lalu kita bersama-sama duduk secara kekeluargaan, kita analisis bareng-bareng," ujar Wakil Sekjen Gerindra Andre Rosiade saat dijumpai di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (26/7/2018).

Baca juga: Prabowo di Antara Cawapres dari Demokrat dan PKS...

"Misalnya Mas AHY, Demokrat akan menyampaikan kelebihan Mas AHY, kenapa harus dipilih cawapres. PKS juga akan melakukan itu. Dia akan sodorkan sembilan nama, mana yang terbaik, bisa enggak membantu kemenangan Pak Prabowo. Jadi akan dibahas secara terbuka, kekeluargaan bersama-sama. Insya Allah akan ada titik temu," lanjut dia.

Ade sekaligus mengonfirmasi, ada empat nama yang akan dibahas dalam pertemuan itu, yakni Komandan Komando Satuan Tugas Bersama Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan Gubernur Jawa Barat sekaligus kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Heryawan.

Pertemuan ini merupakan pertemuan final sebelum pendaftaran capres cawapres ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang dibuka mulai tanggal 4 hingga 10 Agustus 2018.

Baca juga: Kelebihan AHY di Mata Prabowo Subianto...

Saat ditanya siapa nama yang paling potensial menjadi cawapres Prabowo, Ade tidak bisa menjawabnya. Ia mengatakan, keempatnya memiliki peluang yang sama.

Ia sekaligus menegaskan, koalisi empat partai politik di luar pendukung Jokowi, yakni Gerindra, Demokrat, PKS dan PAN merupakan koalisi yang solid.

"Teman-teman tenang saja. Koalisi ini Insya Allah akan bersatu. Karena semangatnya adalah satu, mencari solusi terbaik bagi bangsa Indonesia. PKS, Gerindra, PAN, Demokrat, punya semangat yang sama, koalisi ini memberikan solusi terbaik bagi bangsa Indonesia. Jadi Insya Allah akan ada titik temu," ujar Ade.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo 7 Kandidat Cawapres Pendamping Prabowo

Kompas TV Manuver Demokrat memang semakin kencang mendekati waktu pendaftaran capres cawapres untuk Pilpres 2019.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com