Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Roy Suryo Curiga Ada Sesuatu di Balik Dukungan Kepala Daerah untuk Jokowi

Kompas.com - 12/07/2018, 16:17 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Roy Suryo menyinggung ada kepala daerah di Indonesia yang tiba-tiba balik badan mendukung pemerintahan Joko Widodo - Jusuf Kalla lantaran sedang terseret kasus hukum.

Hal itu diungkapkan Roy dalam acara diskusi di bilangan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (12/7/2018).

"Ada kepala daerah yang tadinya biasa-biasa saja, sekarang tiba-tiba balik muji-muji pemerintah sekarang. Ada itu, nyata terjadi di era ini," ujar Roy.

Baca juga: Dukung Jokowi pada Pilpres 2019, TGB Siap Hadapi Berbagai Risiko

Ia tidak menyebutkan siapa kepala daerah yang dimaksud.

Bahkan, Roy mendengar informasi di balik dukungan sang kepala daerah tersebut yang tiba-tiba, yakni lantaran ia sedang terseret kasus hukum.

"Kasus saya dibuka-bukain, nih. Kata dia begitu," ujar Roy.

Fenomena ini menurut Roy, menunjukkan bahwa rezim saat ini menggunakan jalur hukum untuk menekan tokoh-tokoh tertentu ketika momen politik tertentu.

Baca juga: Ruhut: SBY Cepatlah Deklarasi Dukung Jokowi, supaya AHY Jadi Menteri

Roy pun mencontohkan beberapa tokoh yang diusung Partai Demokrat dalam Pilkada yang lalu. Jagoan Demokrat tersebut tiba-tiba mendapat panggilan lari lembaga penegak hukum. Ini menjadi tanda tanya bagi partai politik besutan Susilo Bambang Yudhoyono itu.

"Ada salah satu kepala daerah kami di Papua, sudah di-speak-speak, didekati, ada pressure ke dia, agar anda harus memilih ini. Tapi alhamdulilah kepala daerah kami kekeuh, berani. Akhirnya ya sampai sekarang enggak (proses hukum tidak lanjut). Hanya sering dipanggil saja," ujar Roy.

"Kasus di Jakarta juga sama. Gangguan ke AHY-Silvy luar biasa, dipanggil lah, apalah. Tapi begitu (proses Pilkada) selesai, hilang semua kasus itu sampai sekarang," lanjut dia.


Kompas TV Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan berkomunikasi dengan Tuan Guru Bajang Zainul Majdi pada Senin (9/7) malam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com