Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut: 22 Tahun di Kopassus, Enggak Akan Saya Lacurkan...

Kompas.com - 11/07/2018, 20:18 WIB
Yoga Sukmana,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengambil sikap pasang badan untuk Presiden Jokowi. Sebab, ia merasa Presiden Jokwi terus-terusan diserang dengan kritik tak berdasar mulai dari tenaga kerja asing (TKA) hingga utang pemerintah.

"Saya ini perwira 22 tahun di Kopasus, kami di daerah operasi Timtim, saya pertaruhkan semua," ujarnya di acara Sarasehan Nasional: Belajar dari Resolusi Konflik dan Damai Maluku, Jakarta, Rabu (11/7/2018).

"Masa saya bohongi anak buah saya yang sudah gugur-gugur itu, enggak lah. Umur saya 71 tahun, enggak akan saya lacurkan profesional saya, saya akan pertaruhkan," sambung dia.

Mantan Komandan Satgas Tempur Khusus Kopassus itu mengaku memiliki data valid seputar jumlah TKA hingga utang pemerintah.

Baca juga: Kritik Amien Rais untuk Jokowi, dari Kondisi Ekonomi hingga Demokrasi

Oleh karena itu, ia menyatakan tak main-main menantang orang-orang yang mengkritik Presiden Jokowi mulai soal TKA hingga utang pemerintah.

"Kalau salah angka saya ini, saya cium kakinya, kalau kau salah, kau cium kaki saya. Fair, kesatria, jadi jangan bohong," kata Luhut.

Luhut memang tidak menyebut siapa tokoh senior yang ia maksud. Namun ia menyebut tokoh tersebut belum pernah duduk di pemerintahan.

Luhut juga mengungkap kalau tokoh senior tersebut sama sepertinya, sudah berusia kepala tujuh.


Kompas TV Ratna Sarumpaet menolak untuk meninggalkan lokasi dan mengaku hadir, sebagai perwakilan dari keluarga korban.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com