Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PAN Dukung Capres Selain Jokowi untuk Menghindari Calon Tunggal

Kompas.com - 10/07/2018, 12:26 WIB
Reza Jurnaliston,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Amanat Nasional Yandri Susanto menuturkan, partainya akan mendukung calon alternatif di luar pilihan Joko Widodo saat Pilpres 2019. Hal itu dilakukan untuk menghindari calon tunggal saat Pilpres 2019 mendatang.

“Kecenderungan kuat di internal kami, termasuk di akar rumput ketika kami keliling, masukan-masukan dari simpatisan pengurus sebaiknya PAN menghadirkan calon alternatif di luar pak Jokowi,” kata Yandre saat dihubungi Kompas.com, Selasa (10/7/2018).

PAN, kata Yandri, tak bisa mengusung capres dan cawapres sendiri sehingga tak bisa memaksakan posisi cawapres.

Baca juga: Wiranto: Enggak Usah Ribut soal Cawapres, Jokowi yang Menentukan

Namun demikian, Yandri menyatakan, PAN tetap mengupayakan agar ketua umumnya Zulkifli Hasan bisa mendampingi Prabowo sebagai cawapres.

“Kalau dari PAN tentu kami menyodorkan bang Zul (Zulkifli Hasan) untuk diusungkan sebagai cawapres. Ada juga di luar internal kami, ada pak Prabowo dari Gerindra, tokoh non partai ada Anies dan Gatot (Gatot Nurmantyo),” kata dia.

“Insyaallah seperti itu, karena ingin menghadirkan calon lebih dari satu, kalau hanya calon satu nggak bagus untuk demokrasi kita kan gitu. Kalau semua ke Pak Jokowi, calon tunggal nanti,” Yandri menambahkan.

Baca juga: Cawapres di Kantong Jokowi dan Reaksi Ketum Parpol Koalisi...

Menurut Yandri, tugas partai politik salah satunya adalah menghadirkan calon-calon yang memiliki kemampuan dan kapasitas, sehingga rakyat ada pilihan-pilihan lain tak terkecuali saat pesta demokrasi tahun 2019 kelak.

Meski begitu, Yandri menghargai partai koalisi pendukung Jokowi dalam Pilpres 2019.

Partai-partai yang sudah menyatakan dukungan kepada Jokowi diantaranya PDI-P, Golkar, Nadsem, PPP, PKB dan PSI.

“Kita saling menghormati saja kalau pak Jokowi sudah cukup ya silahkan, baik juga untuk negeri ini,” kata dia.

Baca juga: Wiranto Mengaku Tak Ikut Persaingan Jadi Cawapres bagi Jokowi

Di sisi lain, Yandri menyatakan, pada prinsipnya PAN tidak mempermasalahkan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto maju sebagai calon presiden pada pilpres 2019 mendatang.

“Kita prinsipnya tetap saja berkoalisi dengan Gerindra, siapa capresnya kalau pak Prabowo nggak masalah kita, tapi kalau pak Prabowo memberi mandat yang lain misalnya ke Anies (Anies Baswedan), atau Gatot (Gatot Nurmantyo) juga kita siap gitu lho,” ujar Yandri.

“Atau (Partai) Gerindra minta bang Zul (Zulkifli Hasan) wakilnya (cawapres) besok kita deklarasi kalau memang begitu formatnya,” lanjut Yandri.

Kompas TV Benarkah calon wakil presiden ini akan diterima partai koalisi pendukung Jokowi?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Presen Buruk Jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Presen Buruk Jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih Berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih Berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Nasional
Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media...

Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media...

Nasional
Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Nasional
Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

Nasional
Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Nasional
Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta bersama Pengacara

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta bersama Pengacara

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com