Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapapun Capresnya, PAN Tegaskan Tetap Berkoalisi dengan Gerindra

Kompas.com - 10/07/2018, 12:13 WIB
Reza Jurnaliston,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Amanat Nasional Yandri Susanto menyatakan, bahwa partainya pada prinsipnya tidak mempermasalahkan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto maju sebagai calon presiden pada pilpres 2019 mendatang.

“Kita prinsipnya tetap saja berkoalisi dengan Gerindra, siapapun capresnya. Kalau pak Prabowo nggak masalah kita, tapi kalau pak Prabowo memberi mandat yang lain misalnya ke Anies (Anies Baswedan), atau Gatot (Gatot Nurmantyo) juga kita siap gitu lho,” ujar Yandri saat dihubungi, Selasa (10/7/2018).

Baca juga: Gerindra Tetap Yakin PKS dan PAN Akan Usung Prabowo sebagai Capres

“Atau Gerindra minta bang Zul (Zulkifli Hasan) wakilnya, besok kita deklarasi, kalau memang begitu formatnya,” lanjut Yandri.

PAN, kata Yandri, tak bisa mengusung capres dan cawapres sendiri sehingga tak bisa memaksakan posisi cawapres.

Namun demikian, Yandri menyatakan, PAN tetap mengupayakan agar Zulkifki bisa mendampingi Prabowo sebagai cawapres.

Baca juga: Ketua DPP PAN Prediksi Duet Prabowo-AHY Kecil Kemungkinan Terwujud

“Kalau dari PAN tentu kami menyodorkan bang Zul (Zulkifli Hasan) untuk diusungkan sebagai cawapres. Ada juga di luar internal kami, ada pak Prabowo dari Gerindra, tokoh non partai ada Anies dan Gatot (Gatot Nurmantyo),” kata dia.

Yandri mengatakan, PAN saat ini terus melakukan komunikasi dengan semua parpol, tak terkecuali dengan partai Gerindra.

Di sisi lain, Yandri menuturkan, PAN akan mendukung calon alternatif di luar pilihan Jokowi saat Pilpres 2019 nanti.

Baca juga: Jika Koalisi dengan Gerindra, PAN Setuju Prabowo Dipasang dengan Anies

“Kecenderungan kuat di internal kami, termasuk di akar rumput ketika kami keliling, masukan-masukan dari simpatisan pengurus, sebaiknya PAN menghadirkan calon alternatif di luar pak Jokowi,” kata dia.

“Insyaallah seperti itu, karena ingin menghadirkan calon lebih dari satu, kalau hanya calon satu nggak bagus untuk demokrasi kita kan. Kalau semua ke Pak Jokowi calon tunggal nanti,” Yandri menambahkan.

Menurut dia, tugas partai politik salah satunya adalah menghadirkan calon-calon yang memiliki kemampuan dan kapasitas, agar rakyat ada pilihan-pilihan di pesta demokrasi tahun 2019 kelak.

Baca juga: Canda Zulkifli Hasan ke SBY, PAN Sering Searah tapi Akhirnya Beda Jalan

Yandri pun menghargai partai koalisi yang telah dibentuk untuk mendukung Jokowi dalam Pilpres 2019.

Partai-partai yang sudah menyatakan dukungan kepada Jokowi diantaranya PDI-P, Golkar, Nadsem, PPP, PKB dan PSI.

“Kita saling menghormati saja kalau pak Jokowi sudah cukup ya silahkan, baik juga untuk negeri ini,” kata dia.

Kompas TV Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto akan bertemu dengan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dalam waktu dekat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com