Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daripada Jadi Capres, Anies Dinilai Lebih Potensial Jadi Cawapres Prabowo

Kompas.com - 10/07/2018, 11:33 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia Ray Rangkuti pesimistis jika wacana pencalonan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden berhasil di Pilpres 2019.

Ray berkaca pada berbagai survei yang menyatakan elektabilitas Anies masih kecil dibandingkan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.

Ia menilai sosok Anies lebih layak menjadi cawapres Prabowo. Sebab, Ray melihat Prabowo sendiri masih cukup bersinar di mata sebagian masyarakat.

Baca juga: Gerindra: Kalau Ingin Calonkan Anies-Aher, Silakan Cari Parpol Pengusung

"Kalau faktanya dari survei-survei (Prabowo) itu masih tinggi. Anies sendiri kalau di survei-survei sekitar 5 persen, kalau ada (nama) Prabowo di dalamnya (survei) loh ya. Kecuali survei untuk cawapres," kata Ray kepada Kompas.com, Selasa (10/7/2018).

Ia juga menilai Anies tak memiliki kekuatan yang cukup besar untuk mendongkrak dukungan terhadap partai oposisi pada Pemilu 2019 nanti. Ray berkaca pada sikap Gerindra yang cenderung bergeming menanggapi wacana Anies jadi capres.

"Makanya kan Prabowo sama Gerindra kurang semangat dengan itu (wacana Anies jadi capres). Anies juga enggak punya kekuatan dukungan massa yang cukup juga," kata dia.

Pengamat politik LIMA Ray RangkutiFabian Januarius Kuwado Pengamat politik LIMA Ray Rangkuti

Baca juga: PKS Wacanakan Anies Jadi Capres, Gerindra Bisa-bisa Cari Koalisi Lain

Di sisi lain, Ray juga memandang wacana PKS mendukung Anies sebagai calon presiden dinilai bisa membuat Gerindra membentuk koalisi lain dan mengabaikan PKS.

"Kalau dari perspektif Gerindra, menurut saya tidak besar ya prospeknya. Nah, kecuali untuk cawapres. Jadi kesannya (Gerindra) tetap Prabowo atau tidak sama sekali, gitu loh. Jadi kalau PKS keberatan dengan Prabowo, Gerindra justru akan cari koalisi yang lain," kata Ray.

Sebelumnya, Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera mengatakan, partainya menerima bila Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dipasangkan dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dalam pemilu presiden mendatang.

Baca juga: PKS Setuju jika Anies Dipasangkan dengan Prabowo

Syaratnya, menurut Mardani, keputusan tersebut harus diambil dalam forum musyawarah bersama partai calon mitra koalisi.

"Iya, selama itu keputusan musyawarah," ujar Mardani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, (9/7/2018), seperti dikutip dari Tribunnews.com.

Baca juga: Anies Selesaikan Dulu Saja Urusan di DKI, Kenapa Buru-buru Nyapres?

Mardani mengatakan, kemungkinan nama Anies dipilih sangat tergantung kesepakatan Gerindra, PKS, dan PAN.

Sebab, jika berdasarkan suara terbanyak pemilu, peluang yang paling besar untuk diusung partai mitra koalisi adalah Prabowo dari Gerindra, lalu Zulkifli Hasan dari PAN, dan kemudian calon dari PKS.

Kompas TV PKS dan Partai Gerindra menghormati keinginan kelompok masyarakat koalisi umat madani yang mengajukan politisi PAN, Amien Rais sebagai calon presiden.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com