Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Antisipasi Bengkaknya Anggaran Asian Games karena Pelemahan Rupiah

Kompas.com - 06/07/2018, 18:56 WIB
Yoga Sukmana,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah tak memungkiri pelemahan rupiah bisa membuat anggaran Asian Games membengkak. Namun, pemerintah memilki antisipasi.

"Hal seperti itu juga sudah kami antisipasi kalau memang kemudian kalau ada pembengkakan," ujar Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (6/7/2018).

Sayangnya, Puan tidak menjelaskan apa antisipasi tersebut.

Baca juga: Busway Jadi Opsi Terakhir Jalur Bus Atlet Asian Games

Ia melanjutkan, dengan antisipasi yang dilakukan, dampak pelemahan rupiah tersebut tidak akan banyak berpengaruh ke anggaran Asian Games.

Apalagi, kata dia, pemerintah sebelumnya sudah melakukan penghematan anggaran. Jumlah penghematan itu mencapai Rp 2,7 triliun.

"Tadi kan sudah disebut sudah hampir kurang lebih Rp 2,7 triliun, sudah kami lakukan efisiensi. Dollar kan pasar, bukan berarti kami tidak melakukan efisiensi. Kami mau tidak mau mengikuti pasar. Tetapi insyaallah itu tidak terjadi hingga selesai Asian Games," kata dia.

Baca juga: Wapres Kalla Yakinkan Sponsor Dapat Manfaat Besar dari Asian Games

Sebelumnya, Ketua Inasgoc Erik Thohir menilai pelemahan rupiah perlu dicermati sebab sejumlah kontrak terkait penyelengaraan Asian Games menggunakan dollar AS.

"Sekarang dollar ini sudah cukup tinggi 14.000 lebih, mau tidak mau kan kan kita juga mesti antisipasi kalau ada kontrak dollar ini harus kami siasati," ujarnya.

Baca juga: Tiket Asian Games Dinilai Mahal, INASGOC Bandingkan dengan Konser Celine Dion

Sejumlah kontrak yang menggunakan dollar dipastikan akan menggelembung sebab mata uang Amerika Serikat itu terus menguat terhadap rupiah. Sementara itu anggaran Asian Games sendiri terbatas.

Anggaran total Asian Games 2018 mencapai Rp 6,6 triliun. Jumlah tersebut berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), sponsor dan pajaknya.

Kompas TV Hasil ini membuat pasukan asuhan Luis Milla menjadi favorit untuk lolos dari fase grup.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Nasional
Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Nasional
KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

Nasional
Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Nasional
Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Nasional
Bicara soal Rekonsiliasi, JK Sebut Tetap Ada yang Jadi Oposisi

Bicara soal Rekonsiliasi, JK Sebut Tetap Ada yang Jadi Oposisi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jalan Berliku Anies Menuju Pilkada Jakarta | Mahfud soal Pentingnya Pemikiran Megawati

[POPULER NASIONAL] Jalan Berliku Anies Menuju Pilkada Jakarta | Mahfud soal Pentingnya Pemikiran Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com