Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY Klaim Demokrat Menang Pilkada di Atas Target 35 Persen

Kompas.com - 27/06/2018, 19:55 WIB
Ihsanuddin,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengklaim, partainya berhasil menang di lebih dari 35 persen dari 171 daerah yang menggelar Pilkada Serentak 2018.

Hasil ini diketahui berdasarkan hasil hitung cepat sejumlah lembaga maupun hitung cepat internal Partai Demokrat.

"Target kami 35 persen, hitungan sementara sudah lebih," kata SBY saat memantau hasil hitung cepat di Kantor DPP Demokrat, Jakarta, Rabu (27/6/2018).

SBY mengatakan, memang ada wilayah strategis di mana Partai Demokrat menelan kekalahan. Misalnya di Jawa Barat, pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi yang diusung Partai Demokrat kalah dari pasangan Ridwan Kamil-UU Ruzhanul Ulum.

Baca juga: SBY Duga Faktor 'Asal Bukan Pendukung Jokowi' Angkat Suara Sudrajat-Syaikhu

Namun, SBY menegaskan, Partai Demokrat tidak mau menyalahkan siapa pun atas kekalahan tersebut.

"Kami lakukan case study atau kajian mengapa yang kami usung tidak berhasil, misalnya Jawa Barat. Berbeda sekali dengan hasil survei sebelumnya, what's going on?" kata Presiden keenam RI ini.

Dengan melakukan evaluasi, kata SBY, maka Partai Demokrat bisa belajar dari kesalahan dan tak mengulanginya pada pemilu mendatang.

"Tentu banyak hal yang harus kami ikuti dulu, hari ini, malam ini, mungkin besok atau lusa sudah bisa kami lakukan penyimpulan yang lebih komprehensif tentang apa yang Demokrat dapatkan dalam Pilkada Serentak 2018," kata SBY.

"Pelajaran yang dapat kami petik dan kemudian mana yang bisa kami jadikan kapital atau modal untuk Pemilu 2019 mendatang, baik pilkada dan pilpres," ujarnya.

Kompas TV Selain itu, SBY juga menyampaikan agar para kandidat agar tidak berlebihan apabila berhasil memenangi pilkada.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh, Pemerintah RI Ucapkan Keprihatian

Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh, Pemerintah RI Ucapkan Keprihatian

Nasional
Mulai Safari Kebangsaan, Tiga Pimpinan MPR Temui Try Sutrisno

Mulai Safari Kebangsaan, Tiga Pimpinan MPR Temui Try Sutrisno

Nasional
Memulihkan Demokrasi yang Sakit

Memulihkan Demokrasi yang Sakit

Nasional
Jokowi Wanti-wanti Kekurangan Air Perlambat Pertumbuhan Ekonomi hingga 6 Persen

Jokowi Wanti-wanti Kekurangan Air Perlambat Pertumbuhan Ekonomi hingga 6 Persen

Nasional
Keberhasilan Pertamina Kelola Blok Migas Raksasa, Simbol Kebangkitan untuk Kedaulatan Energi Nasional

Keberhasilan Pertamina Kelola Blok Migas Raksasa, Simbol Kebangkitan untuk Kedaulatan Energi Nasional

Nasional
Momen Jokowi Sambut para Pemimpin Delegasi di KTT World Water Forum

Momen Jokowi Sambut para Pemimpin Delegasi di KTT World Water Forum

Nasional
Buka WWF Ke-10 di Bali, Jokowi Singgung 500 Juta Petani Kecil Rentan Kekeringan

Buka WWF Ke-10 di Bali, Jokowi Singgung 500 Juta Petani Kecil Rentan Kekeringan

Nasional
Klarifikasi Harta, KPK Panggil Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta

Klarifikasi Harta, KPK Panggil Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta

Nasional
Kematian Janggal Lettu Eko, Keluarga Surati Panglima TNI hingga Jokowi, Minta Otopsi dan Penyelidikan

Kematian Janggal Lettu Eko, Keluarga Surati Panglima TNI hingga Jokowi, Minta Otopsi dan Penyelidikan

Nasional
Presiden Joko Widodo Perkenalkan Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Hadapan Tamu Internasional WWF Ke-10

Presiden Joko Widodo Perkenalkan Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Hadapan Tamu Internasional WWF Ke-10

Nasional
Hadiri Makan Malam WWF Ke-10, Puan Disambut Hangat Jokowi sebagai Penyelenggara

Hadiri Makan Malam WWF Ke-10, Puan Disambut Hangat Jokowi sebagai Penyelenggara

Nasional
Harkitnas 2024, Jokowi: Mari Bersama Bangkitkan Nasionalisme

Harkitnas 2024, Jokowi: Mari Bersama Bangkitkan Nasionalisme

Nasional
Revisi UU Penyiaran: Demokrasi di Ujung Tanduk

Revisi UU Penyiaran: Demokrasi di Ujung Tanduk

Nasional
Gugat KPK, Sekjen DPR Protes Penyitaan Tas 'Montblanc' Isi Uang Tunai dan Sepeda 'Yeti'

Gugat KPK, Sekjen DPR Protes Penyitaan Tas "Montblanc" Isi Uang Tunai dan Sepeda "Yeti"

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan SYL, KPK Hadirkan Dirjen Perkebunan Kementan Jadi Saksi

Bongkar Dugaan Pemerasan SYL, KPK Hadirkan Dirjen Perkebunan Kementan Jadi Saksi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com