Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Anak-anak dari Pelaku Teror Dibelikan Baju Lebaran...

Kompas.com - 16/06/2018, 16:25 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Sosial (Kemensos) semaksimal mungkin menghadirkan suasana Hari Raya Idul Fitri bagi tujuh anak dari pelaku pengeboman di Surabaya, beberapa waktu lalu, agar kondisi psikologis mereka kembali seperti sedia kala.

Tim pendamping sampai membelikan baju-baju baru untuk mereka kenakan di Hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriah.

"Kami sudah belikan baju Lebaran. Kan kalau Lebaran itu anak-anak harus beli baju baru, kita belikan. Meskipun orangtuanya tidak ada secara fisik, tapi suasana Lebaran dengan baju baru tetap kita berikan," ujar Menteri Sosial Idrus Marham di kediaman dinasnya, Jalan Widya Chandra IV, Jakarta Selatan, Sabtu (16/6/2018).

Baca juga: Lebaran, Prabowo Tunda Silaturahim dengan Pejabat dan Petinggi Politik

Sejauh ini, respons anak-anak malang itu terhadap perlakuan tim pendampingnya, cukup baik. Idrus yakin kondisi psikologis mereka akan pulih seiring dengan waktu berjalan.

Meski, ia juga mengakui bahwa mengobati luka psikis tentu lebih sulit dan relatif lebih lama ketimbang luka fisik.

Oleh sebab itu diperlukan kesabaran dan ketekunan tim pendamping dalam memperlakukan anak-anak tersebut.

Baca juga: Hari Pertama Lebaran, Volume Sampah di Jakarta Barat Turun 50 Persen

Targetnya, anak-anak tersebut mampu mandiri, kembali ke lingkungan sosialnya dan terbebas dari ideologi radikalisme dan terorisme.

"Supaya mereka ada kemandirian dan yang paling penting adalah bagaimana mengikis paham- paham radikalisme dan terorisme yang ada pada mereka. Kita perlu memberikan penjelasan kan secara baik-baik," ujar Idrus.

"Tapi, ini butuh waktu. Yang pasti, sesuai pesan Pak Jokowi, jangan ada diskriminasi, baik dari keluarga teroris atau pun keluarga korban. Ingat, anak-anak ini tidak tau apa-apa sebenarnya ya," lanjut dia.

Baca juga: Lebaran Kembali ke Rumah, Buronan Kasus Pencabulan Anak Ditangkap Polisi

Diberitakan, Kemensos merehabilitasi tujuh anak dari pelaku pengeboman di Surabaya, Mei 2018 alu.

"Menerima anak-anak dari pelaku bom ini kepada Kementerian Sosial untuk dibina lebih lanjut sesuai aturan yang ada," kata Idrus di Jakarta, Selasa (12/6/2018).

Tim Kemensos akan memberi perlindungan dan pendampingan kepada anak-anak tersebut untuk mengembalikan kepercayaan dirinya.

Baca juga: Jokowi Bagi 3.000 Bingkisan Sembako di Solo pada Lebaran Hari Kedua

Ada tujuh anak dari keluarga pelaku teror yang akan menjalani rehabilitasi oleh Kemensos. Mereka terdiri dari tiga orang merupakan anak dari terduga teroris di Surabaya yang ditangkap Densus 88, satu orang merupakan anak yang diselamatkan polisi di Mapolrestabes Surabaya dan tiga orang lainnya adalah anak dari terduga teroris yang tewas di Sidoarjo.

Kompas TV Sejak pagi tadi penumpang kereta api mulai memadati Stasiun Kereta Api Medan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com