JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) mengestimasi, pemudik yang telah meninggalkan Jakarta baru mencapai 50,4 persen. Artinya, masih banyak pemudik yang belum berangkat untuk mudik ke kampung halamannya.
Ini terjadi khususnya pada pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi. Adapun BPTJ memprediksi puncak arus mudik akan terjadi pada Selasa (12/6/2018).
"Kalau kita lihat tren yang mobil, hampir sama polanya dengan yang (tahun) kemarin. Artinya masih ada yang belum mudik," ungkap Kepala BPTJ Bambang Prihartono di Posko Nasional Arus Mudik Lebaran 2018 di Kantor Kementerian Perhubungan, Senin (11/6/2018).
Bambang menuturkan, masih banyaknya masyarakat yang belum mudik salah satunya adalah karena masih ada pegawai swasta yang tidak mengikuti cuti bersama yang telah ditetapkan pemerintah. BPTJ memprediksi, puncak arus mudik akan terjadi pada malam hari, telah tarawih dan selama waktu sahur.
Baca juga: Puncak Arus Mudik di Terminal Tanjung Priok Jatuh pada 2 Hari Jelang Lebaran
Data Kementerian Perhubungan menunjukkan pada hari ini, jumlah penumpang berangkat pada seluruh moda transportasi angkutan Lebaran mencapai 302.416 orang. Secara kumulatif tahun 2018, jumlah keberangkatan penumpang seluruh moda angkutan mencapai 4.471.828.
Dari angka tersebut, jumlah penumpang angkutan jalan mencapai 1.281.721 orang dan penumpang angkutan penyeberangan mencapai 665.777 orang.
Sementara itu, jumlah penumpang angkutan kereta api mencapai 903.535 orang. Jumlah penumpang angkutan laut mencapai 558.286 orang.
Adapun jumlah penumpang angkutan udara tercatat mencapai 1.332.509 orang. Dengan demikian, jumlah penumpang terbanyak adalah pada angkutan jalan dan angkutan udara.