Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi Gerindra Harap PKS Legawa bila Anies Jadi Cawapres Prabowo

Kompas.com - 11/06/2018, 03:50 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Politisi Partai Gerindra Biem Triana Benyamin berharap, PKS selaku rekan koalisi legawa bila Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang dipilih menjadi calon wakil presiden pendamping Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto pada Pilpres 2019.

Hal itu disampaikan Biem usai mendeklarasikan pasangan capres dan cawapres Prabowo-Anies di Jagakarsa, Jakarta Selatan, Minggu (10/6/2018).

Baca juga: Sohib Bang Biem Deklarasi Prabowo-Anies untuk Pilpres 2019

Ia berharap PKS legawa meskipun sudah mengajukan sembilan kadernya untuk dijadikan cawapres pendamping Prabowo.

Sembilan kader PKS yang dimaksud adalah Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid, mantan Presiden PKS Anis Matta, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman, Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al'Jufrie, mantan Presiden PKS Tifatul Sembiring, Ketua DPP PKS Al Muzammil Yusuf, dan Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera.

"Kami inginkan mereka nanti semua legawa. Ini untuk kepentingan bangsa dan negara," kata Biem.

Baca juga: PAN Serius Wacanakan Amien Rais Jadi Capres 2019

Ia mengatakan, majunya Prabowo-Anies harus dilihat dalam konteks kepentingan yang lebih besar, yakni secara nasional.

Menurut dia, jika tak ada perubahan kepemimpinan pada 2019, Indonesia akan semakin terpuruk dengan utang luar negeri yang terus meningkat.

Ia mengaku telah berkomunikasi dengan PKS ihwal deklarasi pasangan Prabowo-Anies. Bahkan, tak ada larangan dari PKS saat ia hendak mendeklarasikan pasangan Prabowo-Anies.

Baca juga: Hidayat Nur Wahid Sebut Sinyal Kader PKS Jadi Cawapres Prabowo Menguat

Apalagi, sambung Biem, dalam survei internal Gerindra, elektabilitas pasangan Prabowo-Anies sangat tinggi.

"Dan saya melihat ini mereka (PKS) akan legawa. Mereka akan melihat ini kepentingan bangsa dan negara. Karena melihat 2019 ini momen ini dimana, kalau Indonesia ada perubahan akan lebih baik, maju," tutur Biem.

"Kalau tidak akan lebih terpuruk. Kita sekarang pinjaman utang luar negeri berapa, pengangguran, dan lain-lain. Kalau terus seperti ini akan lebih terpuruk," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com