Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawaslu Pastikan Perkuat Keterwakilan Perempuan di Internal

Kompas.com - 10/06/2018, 18:37 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Badan Pengawas Pemilu Abhan memastikan pihaknya terus memperkuat keterwakilan perempuan di internal kelembagaannya.

Langkah itu dinilainya menjadi titik awal mewujudkan keterwakilan perempuan dalam ruang politik.

Abhan menjelaskan, pihaknya masih terus melakukan rangkaian seleksi anggota pengawas di tingkat provinsi, kabupaten dan kota, baik berupa penambahan anggota atau perekrutan keseluruhan.

"Masih proses transisi dari panwaslu kabupaten, kota yang ad hoc menjadi permanen menjadi Bawaslu, maka kami membentuk tim seleksi ada 360 (anggota) dari persentase 360 ini 25 persen keterwakilan perempuan 75 persen laki-laki," kata Abhan di gedung Bawaslu, Jakarta, Minggu (10/6/2018).

Menurut Abhan, setelah tim seleksi terbentuk, Bawaslu akan melakukan sosialisasi secara masif untuk mendorong perempuan ikut menjadi angota Bawaslu di provinsi, kabupaten, dan kota.

Abhan menegaskan, tim seleksi memiliki otoritas maksimal untuk merekrut laki-laki atau perempuan untuk menjadi anggota pengawas.

"Kami melakukan penjaringan juga timsel (tim seleksi) punya otoritas semaksimal mungkin bisa juga ke kampus, ke organisasi pemantau Pemilu dan pegiat yang komitmen terhadap penyelanggara pemilu, kami berikan keleluasaan itu," kata Abhan.

Abhan mengakui, keterwakilan perempuan masuk ke dalam penyelenggara pemilu masih minim.

Di sisi lain, pihaknya sudah melakukan sosialisasi seluas mungkin.

Ia berjanji, ke depannya Bawaslu akan meningkatkan antusiasme perempuan untuk ikut dalam seleksi anggota di tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.

"Saya kira harus kita dorong secara bersama-sama dan sinergis agar perempuan bisa berpartisipasi dalam penyelenggara pemilu, di Bawaslu atau KPU," papar dia.

"Memang belum sampai pada 30 persen (keterwakilan perempuan) dan kami usahakan ini naik. Ada kenaikan, bukan kemudian surut," sambung Abhan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com