Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei: Mayoritas Pendukung PDI-P Pilih 2DM, Gerindra Pilih Ridwan-UU

Kompas.com - 07/06/2018, 19:21 WIB
Sandro Gatra

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Faktor partai politik tidak menjadi penentu utama dalam kemenangan pasangan calon di Pilkada Jawa Barat 2018.

Pendukung masing-masing parpol tidak bulat mendukung pasangan calon yang diusung parpol tersebut.

Hal itu terlihat dari hasil Survei terbaru Charta Politika yang dipaparkan Direktur Eksekutif Lembaga Survei Charta Politika, Yunarto Wijaya di Jakarta, Kamis (7/6/2018).

Baca juga: Survei Charta Politika: Elektabilitas Ridwan-UU 37,3 persen, 2DM 34,5 Persen

Ada tiga parpol yang mayoritas pendukungnya malah memilih pasangan lain, yakni PDI Perjuangan, Gerindra dan PAN.

Di Jabar, PDIP mengusung sendirian pasangan TB Hasanudin-Anton Charliyan.

Mayoritas pendukung PDI-P (40,8 persen) malah memilih pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyani.

Lalu, sebanyak 31,3 persen pendukung PDI-P lainnya memilih pasangan Ridwan Kamil-UU Ruzhanul Ulum dan 3,4 persen pendukung memilih pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu.

Hanya 21,9 persen pendukung PDI-P yang memilih Hasanuddin-Anton.

Baca juga: Survei: Rendahnya Jumlah Publik Jabar yang Kenal Hasanuddin dan Sudrajat

Sementara Gerindra yang mengusung Sudrajat-Ahmad Syaikhu, sebanyak 44,3 persen pendukungnya malah memilih Ridwan-UU.

Kemudian, sebanyak 34,1 persen pendukung Gerindra lainnya memilih 2DM dan 4,5 persen memilih Hasanuddin-Anton.

Hanya 14,2 persen pendukung Gerindra yang memilih Sudrajat-Syaikhu.

Adapun PAN yang mengusung Sudrajat-Syaikhu, sebanyak 55 persen pendukungnya malah memilih Ridwan-UU dan 5 persen memilih 2DM.

Hanya 25 persen yang memilih Sudrajat-Syaikhu.

"Yang solid Demokrat. 73,3 persen pendukungnya pilih Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi," ujar Yunarto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com