Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei: Elektabilitas PDI-P Tertinggi di Jabar dan Jateng, Gerindra di Banten

Kompas.com - 07/06/2018, 07:44 WIB
Kristian Erdianto,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com —Charta Politika menggelar survei terkait elektabilitas partai politik di empat provinsi, yakni Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Hasil survei tersebut menunjukkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) meraih elektabilitas tertinggi di Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Dari 1.200 pemilih di Jawa Barat, sebesar 22,1 persen memilih PDI-P jika pemilu legislatif digelar saat ini. Sementara di Jawa Tengah, elektabilitas partai berlambang banteng itu mencapai 38,3 persen.

"Di Jabar, elektabilitas PDI-P tertinggi. Dan Jateng merupakan basis pendukung PDI-P," ujar Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya saat memaparkan hasil survei di kawasan Senayan, Jakarta, Rabu (6/6/2018).

Baca juga: Survei Indikator: 8 Partai Politik Terancam Gagal Lolos ke Senayan

Sementara itu, Provinsi Banten menjadi milik Partai Gerindra. Dari 800 responden, 20,6 persen memilih partai yang dipimpin oleh Prabowo Subianto itu. Disusul Partai Golkar di peringkat kedua dengan elektabilitas 15 persen dan PDI-P di peringkat ketiga dengan 14,4 persen.

Di Jawa Timur, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) masih berada di urutan pertama pilihan masyarakat. Elektabilitas PKB berada pada angka 25,1 persen.

Elektabilitas PDI-P di Jawa Timur juga terbilang cukup tinggi. PDI-P berada di urutan kedua dengan tingkat keterpilihan sebesar 20,3 persen, sedangkan Partai Gerindra hanya 10 persen.

Menurut Yunarto, kultur sosial politik menjadi salah satu faktor bagi warga Jawa Timur dalam menentukan pilihan partai politiknya. Tidak dimungkiri warga Jatim sangat kental dengan kultur Nahdlatul Ulama yang dekat dengan PKB.

Baca juga: Elektabilitas Mandek karena Tersandera Kasus E-KTP, Golkar Tak Khawatir

"Kultur politik jadi dasar bagi seorang warga Jatim untuk memilih. Saya NU maka saya pilih PKB. Saya Marhaen, maka saya pilih PDI-P," kata Yunarto.

Pengumpulan data survei Charta Politika dilakukan pada 23 hingga 29 Mei 2018 melalui wawancara tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuesioner terstruktur.

Survei ini menggunakan metode acak bertingkat atau multistage random sampling pada tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error sekitar 2,83 persen.

Unit sampling primer survei ini adalah desa/kelurahan dengan jumlah sampel masing-masing 10 orang di 120 desa/kelurahan yang tersebar di empat provinsi tersebut.

Kompas TV Relawan #2019gantipresiden akan mendeklarasikan gerakan #2019gantipresiden di Taman Aspirasi Monas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Jokowi Tesenyum lalu Tertawa

Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Jokowi Tesenyum lalu Tertawa

Nasional
Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Nasional
Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Nasional
Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Nasional
Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Nasional
PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

Nasional
Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Nasional
Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Nasional
Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Nasional
PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Nasional
Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com