Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Abah Rasyid, Peredam Konflik dan Perekat Umat Beragama di Tanah Sikka

Kompas.com - 28/05/2018, 08:17 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Abdul Rasyid Wahab merupakan sosok yang tak kenal lelah mengabdikan dirinya dalam bidang kemanusiaan di usianya yang sudah menginjak 81 tahun.

Bagaimana tidak, rekam jejak pengabdiannya di Kabupaten Sikka, Maumere, Nusa Tenggara Timur begitu beragam.

"Usia saya 81 tahun, tapi semangatnya 18 tahun," ujar Rasyid sembari tertawa di sela-sela malam penganugerahan Maarif Award 2018 di gedung Metro TV, Jakarta, Minggu (27/5/2018) malam.

Baca juga: Dianggap Menista Agama, Lagu Surga di Mana Dilarang Diputar di Maumere

Pria yang akrab disapa Abah Rasyid ini telah melakukan berbagai perubahan dalam bidang kemanusiaan, mulai dari meredam konflik umat gereja Katolik, memimpin operasi kemanusiaan dalam bencana alam, membentuk lembaga pendidikan Muhammadiyah hingga mendorong adanya kapal kemanusiaan.

Pengabdiannya dalam kemanusiaan mengantarkannya menerima penghargaan Maarif Award 2018 dari Maarif Institute. Ia satu-satunya yang dianggap layak menerima penghargaan dari tim dewan juri.

Saat Indonesia dikenal sebagai negara dengan Muslim mayoritas, ia harus hidup di tengah umat Katolik mayoritas.

Baca juga: Anak-Anak Sikka Ini Kental Bermusik Tradisional

Situasi itu tak lantas membuat Abah Rasyid mengurungkan niatnya untuk mengabdi dengan sesama umat beragama.

"Memahami persoalan yang dihadapi memang inspirasi saya adalah dari pengalaman saya dan agama. Saya dari dulu sekolahnya di sekolah Katolik. Jadi saya mengenal mereka, mereka mengenal saya," katanya.

 

Konflik

Tahun 1995 terjadi pencemaran Hosti di Maumere. Pada waktu itu seorang pemuda dari luar Pulau Flores masuk ke dalam suatu gereja diajak teman-temannya yang beragama Katolik.

Pemuda itu ikut dalam komuni Hosti. Namun atas kesalahpahaman, ia tidak memakan roti Hosti tersebut dan justru meremasnya.

Peristiwa itu memicu amarah umat Katolik setempat dan peristiwa itu disalahgunakan dengan mengembangkan bahwa Islam telah menghina peristiwa Hosti tersebut. Kerusuhan antarumat pun tak terhindarkan.

"Kita tidak tahu pelaku itu siapa. Ini SARA. Saya keliling dan beri semangat umat Muslim untuk tetap bertahan (tidak terpancing). Saya hanya ikut saja mereka dan mengajak supaya jangan dendam," cerita Abah Rasyid.

Baca juga: Cerita di Balik Kain Tenun Ikat Sikka

Ia pun keliling menengok jemaah untuk meredam tensi konflik yang memanas.

Di tahun 2002, peristiwa ini terulang kembali.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com