Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendikbud Sebut Anak Pelaku Bom Bunuh Diri Mapolrestabes Surabaya Hanya Korban

Kompas.com - 16/05/2018, 17:43 WIB
Moh Nadlir,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyebut, anak dari terduga pelaku aksi teror di Polrestabes Surabaya, Jawa Timur, adalah korban.

Menurut Muhadjir, anak perempuan berusia 8 tahun berinisial Ais itu merupakan korban doktrinisasi orangtua.

"Didoktrinisasi dari orang tua, kemudian mereka yang jadi korban dari kelakuan tidak baik orangtuanya. Karena itulah kita tidak menempatkan dia sebagai pelaku," kata Muhadjir di Kantor Wakil Presiden RI, Jakarta, Rabu (16/5/2018).

Baca juga: Kak Seto: Jangan Sebut Anak yang Dilibatkan Aksi Teroris sebagai Pelaku

Oleh sebab itu, Muhadjir meminta masyarakat tak menghakimi Ais sebagai bagian dari aksi teror.

"Dia punya teman-teman. Kalau sampai kemudian nanti menciptakan traumatis kepada teman-teman sejawatnya itu risikonya terlalu berat. Jadi tolonglah tahan diri," kata dia.

Kata Muhadjir, saat ini pihaknya terus memantau perkembangan kesehatan Ais pasca-peristiwa bom bunuh diri tersebut.

"Kita lihatlah. Kita juga belum tahu. Biar sembuh dulu," ujar mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang tersebut.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengatakan bahwa pelaku bom bunuh diri di Mapolrestabes Surabaya, Senin (14/5/2018), berjumlah lima orang dan merupakan satu keluarga.

Mereka terdiri dari bapak, ibu dan tiga anak yang naik dua sepeda motor berboncengan. Empat orang tewas dalam peristiwa ini, sedangkan sang anak yang berusia 8 tahun selamat setelah terlempar saat ledakan terjadi.

"Empat orang meninggal, anak tadi terlempar dan masih selamat," tutur Tito dalam konferensi pers dengan Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Machfud Arifin di Mapolda Jatim, Senin siang.

Sementara itu, Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Sutanto juga mengatakan, anak perempuan terduga teroris tersebut masih mengalami trauma psikologi pasca-ledakan bom.

Baca juga: Pemerintah Jamin Pendidikan Anak Terduga Teroris Polrestabes Surabaya

Saat ini Ais hanya bersedia berkomunikasi dengan suster penjaganya.

"Ais (AAP) hanya mau ngomong sama susternya saja," kata Sutanto, di Mapolda Jatim, Rabu (16/5/2018).

Kondisi putri bungsu keluarga bom bunuh diri di gerbang Mapolrestabes Surabaya itu, kata Sutanto, berangsur membaik.

Menurut Sutanto, anak-anak pelaku bom bunuh diri memerlukan penanganan komprehensif secara fisik maupun kejiwaan. Mereka juga harus mendapatkan pengasuhan yang tepat.

Kompas TV Teror kembali terjadi di markas polisi. Kali ini, terjadi di Polda Riau.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com