Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Main Basket Satu Babak, Tim Jokowi Kalah 18-2

Kompas.com - 12/05/2018, 09:14 WIB
Ihsanuddin,
Farid Assifa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo gagal mencetak poin saat bermain basket dengan peserta Honda Developmental Basketball League (DBL). Tim Jokowi pun harus mengakui keunggulan tim lawan karena harus menelan kekalahan dengan skor 18-2.

Dalam pertandingan basket di halaman Istana Bogor, Sabtu (12/5/2018) pagi itu, Presiden Jokowi tergabung dalam tim merah. Di tim Presiden Jokowi, ada Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, dan tiga lainnya adalah peserta DBL.

Sementara tim putih yang menjadi lawannya diisi oleh Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan empat peserta DBL.

Jokowi beberapa kali mendapatkan peluang emas dan mencoba menembak bola ke dalam jaring. Namun, tembakan mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut selalu meleset.

Hal yang sama juga dialami oleh Menpora Imam Nahrawi. Dua poin yang didapat tim Jokowi berasal dari seorang pemain DBL.

Baca juga: Jokowi Main Basket Bareng Peserta DBL di Istana Bogor

Sementara itu, tim lawan bermain lebih efektif sehingga bisa mencetak 18 poin.  Pramono Anung turut menyumbang poin karena berhasil melesakkan bola ke dalam jaring lawan.

Setelah babak pertama yang berlangsung selama 5 menit selesai, Presiden Jokowi memutuskan menyudahi permainan.

"Saya ganti, (nembak bola) enggak masuk-masuk," kata Jokowi yang sudah tampak berkeringat.

Akhirnya, Seskab dan Menpora pun juga memutuskan untuk tidak lanjut bermain. Ketiganya hanya menyaksikan para pemain DBL bermain di babak kedua.

Presiden Jokowi mengakui ia memang kewalahan menghadapi peserta DBL karena sudah sangat lama tidak bermain basket.

"Saya itu terakhir 37 tahun lalu pegang bola basket. Setelah itu tidak pernah pegang. Bagaimana tahu-tahu disuruh main. Yang enggak benar, kan, yang nyuruh main," kata Jokowi.

Baca juga: Jokowi: Ulama adalah Agen Perdamaian

"Mestinya kan tadi kita pemanasan dulu, latihan dulu, biar ada feeling lagi pegang bola. Masa langsung dimasukkan ke lapangan, tanding sama DBL, sama atlet yang tiap hari main, enggak seimbang. Enggak fair namanya," kata dia disambut tawa peserta DBL yang hadir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com