Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Lolos Pemilu, Partai Idaman Pimpinan Rhoma Irama Gabung ke PAN

Kompas.com - 11/05/2018, 16:20 WIB
Ihsanuddin,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Idaman yang tidak lolos pemilu 2019, memutuskan untuk bergabung ke Partai Amanat Nasional.

Deklarasi bergabungnya partai pimpinan Rhoma Irama itu ke PAN rencananya akan digelar pada Sabtu (12/5/2018) besok di Hotel Royal Kuningan, Jakarta Selatan.

"Tanggal 12 ini akan ada deklarasi bergabungnya Partai Idaman untuk menyalurkan aspirasinya ke Partai Amanat Nasional," kata Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga saat dihubungi, Jumat (11/5/2018).

Viva mengatakan, seluruh kader Idaman akan menjadi anggota PAN, mulai dari Ketua Umum Idaman Rhoma Irama sampai pengurus tingkat paling bawah.

Baca juga : Gugatan Ditolak, Partai Idaman Terima Putusan PTUN

"Seluruhnya, pengurus Partai Idaman di 34 provinsi seluruh Indonesia akan hadir juga deklarasi besok," kata dia.

Viva mengaku sangat bergembira dengan bergabungnya Partai Idaman ke PAN. Ia meyakini hal tersebut akan menambah kekuatan PAN dalam menghadapi pemilu 2019 mendatang.

Nantinya, kader Idaman yang potensial juga bisa diusung sebagai calon legislatif baik di tingkat kabupaten/kota, provinsi dan pusat.

Rhoma Irama juga akan membantu kampanye PAN dengan aksinya mendendangkan lagu dangdut di atas panggung.

"Rhoma nanti akan keliling seluruh Indonesia bersama dengan PAN," kata dia.

Ramdansyah, yang selama ini menjabat sebagai sekjen di Partai Idaman, membenarkan rencana Idaman bergabung dengan PAN. Namun, ia tidak bisa bicara lebih jauh karena sudah mengundurkan diri sebagai pengurus Idaman per 1 Mei 2018 lalu.

Baca juga : Rhoma Irama dan Partai Idaman Mulai Ditinggalkan Kadernya

"Betul itu. Tapi saya sendiri tidak bisa bikin statement karena sejak 1 Mei mengundurkan diri dari Idaman," kata Ramdansyah.

"Budaya ini kan, saya bertanggung jawab secara teknis terkait tidak lolosnya idaman sebagai peserta pemilu," kata dia.

Kompas TV Badan Pengawas Pemilihan Umum melanjutkan sidang ajudikasi sengketa partai pemilu 2019.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com