Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wakapolri Lapor ke Jokowi soal Kasus Tewasnya Dua Bocah Saat Pembagian Sembako di Monas

Kompas.com - 08/05/2018, 11:33 WIB
Ihsanuddin,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Kepala Polri Komjen Syafruddin memastikan, kasus bagi-bagi sembako di Monas, Jakarta, yang menewaskan dua bocah akan diusut tuntas oleh kepolisian.

Polisi akan mencari pelaku yang bertanggung jawab dalam kasus bagi sembako itu.

"Sudah diusut. Nah, ini saya melapor ke Presiden," kata Syafruddin di Istana Negara, Jakarta, Selasa (8/5/2018).

Syafruddin menegaskan, pihaknya tidak akan berhenti melakukan penyelidikan hingga mendapatkan pelaku yang bertanggung jawab.

"Tidak ada berhenti-berhenti. Akan mencari pelaku," ujar dia.

Baca juga: Cabut Laporan ke Polisi, Ini Alasan Ibu Bocah yang Tewas di Monas

Terkait orangtua korban yang mencabut laporan, Syafruddin memastikan, hal itu juga tidak berpengaruh dengan pengusutan kasus.

"Tidak ada urusan. Mau cabut laporan, mau apa, tetap. Harus konsisten," kata dia.

Komariah, Ibu dari bocah MR yang tewas pada pembagian sembako di Monas, sebelumnya mencabut laporannya ke polisi.

Pengacara Komariah, Irfan Iskandar, mengatakan, alasan Komariah mencabut laporannya terhadap Ketua Panitia Forum Untukmu Indonesia Dave Santosa karena menilai kematian anaknya merupakan takdir Tuhan.

"Si Ibu telah mengikhlaskan dan dia menilai itu sebagai takdir Allah. Oleh karena itu, dia telah menerima permintaan islah dengan pihak sana," ujar Irfan seusai mendampingi Komariah diperiksa selama 6 jam di Polda Metro Jaya, Sabtu (5/5/2018).

Baca juga: Alasan Ayah Bocah yang Tewas di Monas Tak Laporkan Panitia ke Polisi

Irfan mengatakan, tidak ada tekanan dari pihak mana pun terhadap keputusan Komariah untuk mencabut laporannya.

Pencabutan laporan murni kesadaran dari Komariah dan keluarga.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, polisi masih menyelidiki kasus kematian dua bocah berinisial MR dan MJ setelah acara bagi-bagi sembako di Monas.

Sebagai langkah awal penyelidikan, polisi akan menyelidiki izin acara yang diselenggarakan Forum Untukmu Indonesia tersebut.

Langkah kedua yang akan dilakukan polisi adalah menyelidiki tentang penyebab kematian kedua bocah tersebut.

"Kematian anak itu di mana, meninggalnya di mana, ditemukan di mana, kemudian yang antar ke rumah sakit siapa. Lalu di RS siapa dokter yang menangani, itu kita akan mencari di situ dalam lidik," ujar Argo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com