JAKARTA, KOMPAS.com - Menjelang bergulirnya Asian Games 2018, serangan disebut bakal terus meningkat.
Ketua komite penyelenggaraan Asian Games 2018 (Inasgoc) Erick Thohir menyebut peningkatan itu bisa dilihat dari grafis yang diperoleh tim panitia pesta olahraga multi cabang tersebut.
"Ini kan waktunya tinggal 106 hari, attack dari cyber makin hari makin meningkat, itu terlihat dari grafisnya," kata Erick di Istana Wakil Presiden RI, Jakarta, Kamis (3/5/2018).
Menurut Erick, serangan tersebut mirip seperti yang terjadi pada ajang Asian Games di Incheon, Korea Selatan pada 18 September 2014 sampai 4 Oktober 2014 lalu.
Baca juga : Jokowi Ajak Menteri dan Masyarakat Pakai Jaket Asian Games 2018
"Kayak di Korea Selatan sendiri waktu itu empat bulan sebelum acara terus ada. Nah di Indonesia juga seperti itu," kata Erick.
Bahkan kata Erick, serangan terhadap sistem ticketing berdampak pada penundaan pembukaan Asian Games Inchen empat tahun lalu.
"Sempat pembukaan delay 1 jam karena memang ternyata ada cyber attack di ticketing," kata Erick.
Erick juga mengungkapkan, ketika tes event Asian Games beberapa waktu lalu, ribuan serangan siber terdeteksi setiap hari.
"Waktu saat invitation game 1.000 lebih dalam berapa hari," kata Erick.
Karena itu, kata Erick, Inasgoc mengandeng berbagai pihak untuk melakukan antisipasi pengamanan siber. Seperti Badan Intelijen Strategis (BAIS), Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan lainnya.
Baca juga : Menpora Kaget Lihat Jokowi Pakai Jaket Asian Games 2018
"Eranya seperti ini, jadi kita harus antisipasi. Sistem yang ada di Asian Games siap. Tidak ada salahnya kalau ada double gardan," kata dia.
"Jadi ini yang kita harus antisipasi. Kita mesti jaga lah jangan sampai pas saat Asian Game ada kejadian-kejadian karena di-hack," ujarnya.