Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Jokowi Terima Dubes Korut dan Korsel untuk Indonesia

Kompas.com - 30/04/2018, 14:38 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo menerima Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Korea Selatan untuk Indonesia Kim Chang-beom dan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Rakyat Demokratik Korea Utara untuk Indonesia An Kwang Il, Senin (30/4/2018) siang.

Pertemuan itu dilaksanakan di Ruangan Jepara Presiden, Istana Merdeka, Jakarta.

Pengamatan Kompas.com, Kim Chang dan An Kwang tiba di ruangan sekitar pukul 14.00 WIB.

(Baca juga: 6 Fakta Unik dari Pertemuan KTT Antar-Korea)

Presiden Jokowi yang sudah menunggu terlebih dahulu di dalam ruangan langsung menyambut keduanya dengan berjabat tangan dan mempersilakan duduk.

Pertemuan dilangsungkan tertutup. Turut hadir dalam pertemuan itu Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Belum diketahui apa topik pembicaraan dalam pertemuan tertutup tersebut.

(Baca juga: Mungkinkah Unifikasi Kedua Korea Menjadi Kenyataan?)

Korsel dan Korut sebelumnya memulai sejarah baru setelah kedua pemimpinnya bertemu.

Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un akhirnya bertemu dan langsung berjabat tangan saat bertemu di Garis Demarkasi Militer untuk pertama kalinya.

elah sepakat untuk mewujudkan perdamaian yang permanen dan denuklirisasi total di Semenanjung Korea melalui Perjanjian Panmunjom yang ditandatangani bersama.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Media Korea Selatan Tak Terlalu Puas dengan Hasil KTT Antar-Korea", https://internasional.kompas.com/read/2018/04/28/11553591/media-korea-selatan-tak-terlalu-puas-dengan-hasil-ktt-antar-korea.
Penulis : Agni Vidya Perdana
Editor : Agni Vidya Perdana

Kedua pemimpin telah sepakat untuk mewujudkan perdamaian yang permanen dan denuklirisasi total di Semenanjung Korea melalui Perjanjian Panmunjom yang ditandatangani bersama.

Kompas TV Untuk mengetahui bagaimana suasana di Korea Selatan dan kawasan semenanjung Korea pascapertemuan Presiden Korea Selatan dan Pemimpin Korea Utara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com