Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhub Sayangkan Operator Taksi Online Tak Punya Empati ke Korban Penyekapan

Kompas.com - 28/04/2018, 20:17 WIB
Ardito Ramadhan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyayangkan operator taksi online Grab yang belum memberkan perhatian kepada SS, korban penyekapan dan perampokan oleh supir taksi online tersebut.

"Ini juga satu hal yang saya kecewa dari perusahaan online belum datang. Saya harapkan mereka segera melakukan koordinasi," kata Budi Karya di Mapolsek Metro Jakarta Barat, Sabtu (28/4/2018).

Budi Karya mengatakan, sebuah perusahaan mestinya bisa berempati kepada korban yang terkena musibah. Menurutnya, hal itu merupakan kunci untuk menjadi perusahaan besar.

"Bukan masalah materi tetapi empati itu penting. Kalau akan menjadi perusahaan besar, empati kepada konsumen harus disampaikan. Dan empati itu menjadi bagian berarti bagi kita semua, apalagi keluarga korban," katanya.

Baca juga : Keluarga Korban Penyekapan Kecewa dengan Grab

Sebelumnya, kakak SS, S, mengungkapkan kekecewaannya terhadap Grab yang tidak memberikan perhatian kepada adiknya. S mengeluhkan lambatnya respons dari pihak Grab ketika ia mengadukan peristiwa penyekapan.

"Jujur saya kecewa sama pihak taksi online yang bersangkutan. Ketika saya melapor, tanggapannya tuh sangat lambat. Sampai saat ini pun, belum ada perhatian atau tanggapan secar langsung kepada korban," kata S.

Senin (23/4/2018), SS menjadi korban penyekapan dan perampokan yang dilakukan LI bersama dua kawannya, SN dan AP.  Belakangan, diketahui bahwa ketiga pelaku menggunakan akun milik ayah tiri LI, Gugus.

Baca juga : Kronologi Penyekapan Penumpang oleh Sopir Grab Car di Tambora

LI telah meninggal dunia akibat melawan polisi saat hendak ditangkap. Sementara dua lainnya SN dan AP terkena tembakan peringatan di kaki kanan yang masih dalam pemeriksaan di Mapolsek Metro Jakarta Barat.

Kompas TV Ketiga pelaku ditangkap di lokasi yang berbeda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com