Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wiranto Sesalkan Sikap Tokoh-tokoh yang Pancing Kegaduhan di Masyarakat

Kompas.com - 19/04/2018, 14:18 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto menyesalkan masih adanya tokoh-tokoh politik yang melontarkan berbagai komentar yang memancing kegaduhan di publik.

Ia menilai, tokoh-tokoh yang memancing kegaduhan tak memahami bahwa Indonesia memiliki agenda yang jauh lebih besar.

"Kita enggak paham kita negara hebat, buktinya masih ada tokoh kita yang tidak merasa memiliki negara ini, menimbulkan komentar yang menimbulkan kegaduhan, membuat kita pesimis. Ini sangat menyedihkan," ujar Wiranto dalam sambutannya membuka seminar yang digelar Asosiasi Masyarakat Baja Indonesia di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (19/4/2018).

(Baca juga: Demokrat Sebut Pertemuan SBY dan Wiranto Bahas Pilkada dan Pilpres)

Wiranto menegaskan, harusnya para tokoh dan masyarakat bisa bersatu mengingat Indonesia bisa menjadi negara besar dan maju.

Ia yakin, perkembangan Indonesia saat ini telah didukung dengan roadmap yang tepat. Jadi, penting untuk memelihara persatuan yang ada.

"Kita on the right track, tidak menyimpang dari cita-cita bangsa. Yang penting adalah pemerintah terus menyerap opini dan aspirasi publik serta memperbincangkannya di kabinet dan keluar jadi policy," ujar Wiranto.

Di sisi lain, para tokoh dan masyarakat harus menyadari kekayaan sumber daya dan keberagaman kultur yang dimiliki Indonesia. Indonesia, kata dia, juga telah memiliki Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai pedoman berperilaku.

"Kita harus menyadari kalau bangsa ini bersatu, Indonesia akan jadi negara raksasa di dunia," katanya.

(Baca juga: Wiranto: Coba Angkat Tangan, Siapa yang Setuju Indonesia Bubar?)

Selain itu, berbagai lembaga dunia telah menempatkan Indonesia sebagai negara berhasil dan diperhitungkan.

Wiranto mencontohkan, Indonesia mendapatkan peringkat tertinggi dalam tingkat kepercayaan publik ke pemerintah.

Negara ini juga menempati peringkat kedua sebagai tujuan investasi di ASEAN.

Wiranto juga meminta agar seluruh pihak menjauhi ujaran kebencian dan hoaks. Sebab, kedua hal tersebut berpotensi menjadi ancaman keamanan yang serius di dalam negeri. Hal itu akan berimbas pada terhambatnya upaya Indonesia untuk maju dan bersaing di tingkat global.

"Sebab, sebenarnya pada saat populasi masyarakat dunia semakin cepat dan kebutuhan sumber daya tinggi, otomatis persaingan ketat. Kita harus bertahan supaya eksis dalam persaingan," ujarnya.

Mantan Panglima Angkatan Bersenjata RI itu mengimbau agar publik fokus membahas hal-hal substansial untuk menghadirkan berbagai solusi dalam memecahkan masalah bangsa.

Kompas TV Dalam sambutannya, presiden menegaskan, perbedaan dan keragaman bukan penghalang untuk hidup saling menghormati.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com