Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Wajar jika Prabowo Tidak Nyapres karena Kekuatannya Sudah Tercatat Kubu Jokowi

Kompas.com - 11/04/2018, 10:19 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat komunikasi politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio, menilai wajar jika internal Partai Gerindra memunculkan wacana tidak mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden dalam Pemilu Presiden 2019.

"Sebab, kalau Prabowo jadi lawan, ukuran-ukurannya sudah tercatat kubu Jokowi, kekuatannya sudah terlihat. Intinya, Jokowi ini sudah berpengalamanlah melawan Prabowo," ujar Hendri kepada Kompas.com, Rabu (11/4/2018).

Artinya, Jokowi kemungkinan besar akan kembali menang atas Prabowo dalam Pilpres 2019.

(Baca juga: Kala Prabowo Gamang Maju Jadi Capres)

Oleh karena itu, Gerindra memang harus menempatkan Prabowo sebagai king maker daripada calon presiden. Hendri menyarankan Gerindra mencari tokoh alternatif untuk melawan elektabilitas Jokowi.

Pakar komunikasi politik Universitas Paramadina Hendri SatrioKOMPAS.com/Nabilla Tashandra Pakar komunikasi politik Universitas Paramadina Hendri Satrio

"Kalau lawan calon presiden alternatif, hitung-hitungannya beda lagi. Coba bayangkan, seandainya Jokowi harus melawan TGB (Muhammad Zainul Madji atau yang akrab disapa Tuan Guru Bajang) atau bahkan Susi Pudjiastuti, ya, misalnya. Akan sulit menghitungnya," lanjutnya.

Tidak heran jika kubu Jokowi mendorong Prabowo untuk maju kembali di Pilpres 2019. Hendri pun melihat ada upaya yang cukup sistematis agar Prabowo kembali bertarung dengan Jokowi hingga berujung pada kekalahan Prabowo untuk kedua kalinya.

(Baca juga: Prabowo Tak Maju Pilpres 2019 Dinilai Bisa Rugikan Gerindra)

"Pertemuan Luhut Pandjaitan dengan Prabowo contohnya. Setelah itu Luhut mengatakan mempersilakan Prabowo maju lagi. Kemudian kubu Jokowi itu selalu membuat narasi bahwa lawan terberat Jokowi adalah Prabowo, padahal seluruh lembaga survei menempatkan Prabowo dalam posisi yang kalah kalau melawan Jokowi," ujar Hendri.

Gerindra Terbelah?

Diberitakan sebelumnya, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerindra Desmond Junaidi Mahesa membenarkan kemungkinan tak majunya Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sebagai capres di Pilpres 2019.

Namun, ia membantah hal itu sebagai bentuk kegalauan Prabowo di Pilpres 2019. Menurut Desmond, pada prinsipnya Prabowo tetap akan bertarung dalam Pilpres 2019, entah sebagai capres atau king maker.

"Maju sendiri atau orang lain, tujuannya mengalahkan Jokowi," kata Desmond di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (10/4/2018).

(Baca juga: Internal Gerindra Terbelah, Fadli Tegaskan Prabowo Maju Jadi Capres 2019)

Ia menambahkan, pada prinsipnya, Gerindra menghendaki pergantian presiden pada Pilpres 2019. Apalagi, lanjut dia, kehendak masyarakat untuk mengganti presiden sudah terlihat dengan beredarnya kaus dengan tagar #2019GantiPresiden.

"Kami maunya menang, prinsipnya bahwa kami berharap kali ini bukan sesuatu kekalahan, apalagi sekarang kaus di mana-mana, ganti presiden. Yang jadi soal ganti presiden harapannya Pak Prabowo atau ada calon lain," kata Desmond.

Meski demikian, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon membantah pernyataan Desmond itu. Sebaliknya, Fadli justru menegaskan bahwa Prabowo pasti akan maju dalam Pilpres 2019.

"Tidak ada. Saya bertemu Pak Prabowo tiga hari yang lalu tidak ada masalah. Saya kira itu pendapat pribadi dan tidak mewakili partai," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (10/4/2018).

(Baca juga: Kata Desmond, Prabowo Pertimbangkan Tidak Jadi Capres 2019)

Saat ditanya apakah Prabowo dimungkinkan hanya menjadi king maker dalam Pilpres 2019 sebagaimana yang disampaikan Desmond, Fadli membantah. Ia mengatakan, Prabowo tak pernah menyatakan hanya akan menjadi king maker di Pilpres 2019.

Bahkan, Fadli menantang para wartawan untuk bertaruh. Ia meyakini sepenuhnya jika Prabowo akan maju sebagai capres yang diusung Gerindra.

"Enggak ada rencana. Pak Prabowo maju, 100 persen maju. Saya jamin. Kalau perlu kita taruhan, kita taruhan. Ibaratnya begitu. Saya kira pendapat Pak Desmond pendapat pribadi. Tidak ada Prabowo bicara sebagai king maker, saya langsung berbicara (dengan Prabowo)," lanjut Fadli.

Kompas TV Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon kembali menegaskan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto siap maju di Pilpres 2019.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

RI Ajukan Penyesuaian Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae ke Korsel, Kemenhan Jelaskan Alasannya

RI Ajukan Penyesuaian Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae ke Korsel, Kemenhan Jelaskan Alasannya

Nasional
 Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian, Jokowi Klaim Tak Beri Masukan

Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian, Jokowi Klaim Tak Beri Masukan

Nasional
Menag Bertolak ke Arab Saudi Cek Persiapan Ibadah Haji untuk Jamaah Indonesia

Menag Bertolak ke Arab Saudi Cek Persiapan Ibadah Haji untuk Jamaah Indonesia

Nasional
Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic', Jokowi: Benar Dong

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic", Jokowi: Benar Dong

Nasional
Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Nasional
Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Nasional
Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Jokowi Tersenyum lalu Tertawa

Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Jokowi Tersenyum lalu Tertawa

Nasional
Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Nasional
Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Nasional
Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Nasional
Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Nasional
PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

Nasional
Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com