Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Pendukung Jokowi Bertambah, Gerindra Eratkan Hubungan dengan PKS-PAN

Kompas.com - 09/04/2018, 12:35 WIB
Kristian Erdianto,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon tidak mempersoalkan kabar bahwa dua partai politik di parlemen akan segera mendeklarasikan dukungan terhadap Presiden Joko Widodo pada Pilpres 2019.

Menurut Fadli, banyaknya parpol pendukung tidak memperlihatkan banyaknya dukungan dari masyarakat terhadap satu pasangan calon.

"Kami enggak ada masalah, yang paling penting kan dukungan partai itu tidak selalu serta-merta linier dengan dukungan dari masyarakat," ujar Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (9/4/2018).

"Jadi kita sudah saksikan banyak peristiwanya termasuk dalam Pilkada DKI Jakarta. Kami (Gerindra) hanya berdua saja menang mendukung Anies-Sandi, kemudian dengan PAN," ucap dia.

Fadli mengungkapkan bahwa saat ini Partai Gerindra tengah mengintensifkan komunikasi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN).

(Baca juga: Politisi PDI-P Bantah Ada Masalah antara Partai dan Presiden Jokowi)

Komunikasi tersebut bertujuan untuk membentuk koalisi terbatas dalam mendukung Prabowo Subianto sebagai capres pada Pilpres 2019.

"Kalau koalisi tergantung pembicaraan. Sekarang Gerindra intensif pembicaraan dengan PKS kemudian kawan-kawan PAN. Mudah mudahan ada partai lain, kita kan belum tahu," kata Fadli.

"Lihat saja pengalaman pilpres lalu, kan partai bisa seperti hari ini mendukung A, besok B, besok A lagi, besok B. Tergantung kepentingannya. Kalau kami kokoh karena punya calonnya," ucap Wakil Ketua DPR ini.

(Baca juga: PPP: Gandeng Ketum Partai di Depan Publik, Jokowi Tidak Sedang Seleksi Cawapres)

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Romahurmuziy mengungkapkan bahwa dalam waktu dekat akan ada dua partai di parlemen yang akan bergabung dengan koalisi partai pendukung Presiden Joko Widodo pada Pilpres 2019.

"Dari sumber yang sangat terpercaya, akan ada dua partai politik yang bergabung ke koalisi Jokowi pada bulan ini," ujar Romahurmuziy kepada wartawan, Jumat (6/4/2018).

Menurut pria yang akrab disapa Romy, kedua partai tersebut telah menjalin komunikasi serius dengan Presiden Jokowi belum lama ini.

(Baca: Romahurmuziy: Dua Parpol Bergabung ke Koalisi Jokowi Bulan Ini)

Namun, satu partai masih memberikan satu syarat agar Jokowi mengambil kadernya sebagai cawapres. Ia pun mengungkapkan, tak lama lagi akan ada deklarasi dukungan dari dua partai tersebut.

"Dua partai ini sudah mengadakan pembicaraan serius dengan Pak Jokowi belum lama ini," kata Romy.

"Besar kemungkinan akan ada semacam deklarasi dukungan dari salah satu atau kedua partai tersebut dalam waktu dekat. Namun dukungan salah satu partai masih bersyarat dengan mengambil kadernya sebagai calon wakil presidennya Pak Jokowi," ucap dia.

Kompas TV Sohibul Iman menyatakan 11 April mendatang Prabowo Subianto akan mendeklarasikan diri sebagai capres.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com