JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Departemen Surveilans Sistem Keuangan Bank Indonesia Yustinus Budiatmaka mengatakan nasabah bisa memproteksi sendiri rekeningnya agar tidak menjadi sasaran sindikat pembobol. Pertama, nasabah diminta mencari lokasi ATM yang aman untuk melakukan transaksi keuangan.
"Kalau bisa yang di dekat kantornya. Supervisinya mudah," ujar Yustinus dalam diskusi di Jakarta, Selasa (10/4/2018).
Selain itu, kata Yustinus, nasabah harus memastikan di sekitar ATM tersebut ada CCTV yang berfungsi baik. Sebelum bertransaksi, pastikan mesin ATM tidak tergores.
Baca juga : Berita Populer: Para Pembayar Pajak Terbesar dan Pembobolan Rekening Nasabah BRI
"Kalau ada cacat, takutnya sudah dipasang cardreader. Mending tidak usah transaksi duli," kata Yustinus.
Kemudian, cara lama yang selalu diingatkan pihak perbankan yakni menutup tombol angka saat memasukkan pin.
Setelah itu, kata Yustinus, bukti transaksi jangan dibuang sembarangan. Kertas kecil itu sebaiknya dihancurkan untuk menghindari dimanfaatkan pihak tak bertanggungjawab. Sebab, dalam satu struk tersebut berisi cukup informasi bagi pelaku untuk membobol rekening nasabah.
Nasabah juga diminta mengganti pin secara berkala dan merahasiakannya dari orang lain.
"Jangan berikan pin pada orang lain, even pada pacarmu sendiri," kata Yustinus.