JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu anggota eks kelompok Saracen tengah berada di Taiwan. Kepala Satuan Tugas Nusantara Irjen Gatot Eddy Pramono mengatakan, Polri akan melakukan koordinasi police to police dengan kepolisian Taiwan untuk membawa warga negara Indonesia itu ke Tanah Air.
"Kami akan berusaha kerja sama denga kepolisian di sana, kalau bisa dibawa ke sini," ujar Gatot di kompleks PTIK, Jakarta, Rabu (4/4/2018).
Gatot mengatakan, Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Taiwan. Dengan demikian, koordinasi dilakukan langsung pada instansi yang dituju. Ia berharap polisi Taiwan bisa mengupayakan segera untuk memulangkan anggota eks Saracen itu.
Menurut Gatot, peran anggota tersebut cukup penting sebagai produsen dan distributor konten ujaran kebencian dan hoaks.
"Kalau dilihat pakai alat kami, dia memang terhubung ke mana-mana. Ke Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah," kata Gatot.
(Baca juga: Berkaca Kasus Saracen, PPATK Bisa Telusuri Aliran Dana MCA dalam Sebulan)
Hingga kini, penyidik belum melihat ada indikasi aliran uang ke kelompok Saracen maupun Muslim Cyber Army. Jika nantinya ditemukan informasi demikian, Polri akan bekerja sama dengan Pusat Pelaporan dan Analis Transaksi Keuangan (PPATK).
Gatot mengatakan, saat ini pihaknya tak bisa menduga-duga apakah anggota eks Saracen di Taiwan memegang kunci informasi soal pihak pemesan dan aliran uang ke mereka.
"Kalau belum dibawa orangnya ke sini, belum diambil keterangan, kami kan tidak boleh menduga-duga. Karena polisi bekerja berdasar fakta hukum," kata Gatot.