JAKARTA, KOMPAS.com - Perwakilan komunitas ASN/PNS Muda Kementerian Agama, Sholla Taufiq menyebut pihaknya sempat terhambat dalam menangani kasus travel umrah nakal.
Menurut dia, menangani hal-hal yang berkaitan dengan umrah tidak semudah penanganan haji.
"Terkait dengan umrah bahwa tidak semudah yang dibayangkan. Sama sekali berbeda dangan haji," ujar Sholla melalui siaran pers, Kamis (29/3/2018).
Sholla mengatakan, ada batas-batas yang tidak bisa dijangkau oleh Kemenag.
Baca juga : Kementerian Agama Tetapkan Biaya Standar Umrah Sebesar Rp 20 Juta
Kewenangan Kemenag tidak seluas seperti mengurus ibadah haji. Namun, kata Sholla, Kemenag telah berupaya membenahi permasalahan itu.
Beberapa hari lalu, Kemenag menindak tegas empat travel umrah dengan mencabut izinnya.
"Proses penanganan travel umrah yang nakal sendiri ada, masih dalam proses penanganan," kata Sholla.
Selain itu, Kemenag juga menerbitkan regulasi baru agar industri umrah lebih sehat dan meminimalisasi jemaah yang menjadi korban.
Sholla juga mengkritisi pernyataan politisi PDI-P Arteria Dahlan yang mengkritik Kemenag disertai kata-kata kasar.
“Mestinya sebagai Anggota Komisi III seharusnya dia fokus dalam penegakan hukum tindakan penipuan penggelapan uang, investasi bodong yang merupakan tindak pidana diluar kewenangan Kemenag,” kata Sholla.
Baca juga : Hanya 36 Biro Haji dan Umrah yang Berizin di Tangerang Selatan, Ini Daftarnya...
Arteria sebelumnya melontarkan umpatan keras kepada Kementerian Agama saat membahas kasus First Travel di rapat kerja bersama Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (28/3/2018).
Arteria meminta Kejaksaan tidak hanya menginventarisasi aset First Travel, tetapi juga secara aktif melacaknya karena itu berkaitan dengan kerugian yang diderita masyarakat.
Ia mengaku pernah membahas masalah First Travel saat ditempatkan di Komisi VIII.
"Saya satu komisi satu bulan sama (kasus First Travel) ini, Pak. Ini masalah dapil, Pak. Yang dicari jangan kayak tadi Bapak lakukan inventarisasi, pencegahannya, Pak. Ini Kementerian Agama bang**t, Pak, semuanya, Pak," kata Arteria kepada Jaksa Agung Muhammad Prasetyo.
Menurut dia, kasus penipuan tersebut terjadi lantaran pengawasan Kementerian Agama yang lemah.
"Kok, percaya ada ibadah haji atau umrah murah, ya, terang saja ditipu. Itu yang saya katakan sakit. Negara harus hadir di sini, Pak," lanjut dia.