Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

First Travel Masih Utang Rp 200 Juta untuk Batik Jemaah Umrah

Kompas.com - 28/03/2018, 15:52 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Direktur PT Tohiron Daya Cipta Indar Sulistyanto mengatakan, perusahaannya dikontrak First Travel untuk pengadaan kain ikram, bergo, baju batik, dan buku panduan manasik.

Total kontrak untuk pengadaan barang-barang tersebut sebesar Rp 7,8 miliar. Namun, belum seluruhnya dibayarkan First Travel.

"Yang belum dibayar Rp 200 juta," ujar Indar saat bersaksi di Pengadilan Negeri Depok, Rabu (28/3/2018).

Pembayaran yang belum dilunasi untuk pengadaan batik.

Baca juga : Siapa Esty Agustin, Pemilik Apartemen yang Dikaitkan dengan Salah Satu Bos First Travel?

Semua barang sudah dikirimkan ke First Travel, tetapi sisa pembayaran yang ditagihkan belum dia terima.

Indar mengatakan, uang muka diserahkan sebesar Rp 50 juta.

Kepala Divisi Keuangan Siti Nuraidah Hasibuan alais Kiki menjanjikan pembayaran secara bertahap setiap dua minggu sejak ada pesanan.

"Berjalan makin lama makin ke sini ada keterlambatan pembayarannya," kata Indar.

Pengiriman juga tidak dilakukan sekaligus oleh PT Tohiron Daya Cipta. Biasanya, barang dikirim bertahap karena jumlahnya yang cukup besar.

Baca juga : Jaksa Gali Keterangan Saksi soal Pembelian Apartemen oleh Terdakwa First Travel

Untuk pengiriman kain ikram, Indar mengakui, pihaknya belum mengirimkan seluruhnya. Saat itu, ada sekitar 2.780 lembar kain ikram yang siap dikirim. Namun, pihak pengelola gudang First Travel meminta tidak dikirimkan dulu karena gudang sedang penuh.

Hingga kasus ini mencuat, kain ikram tersebut belum juga dikirim. Akhirnya Indar mengembalikan uang seharga ribuan kain ikram itu. Uang yang dia kembalikan sekitar Rp 180 juta.

"Saya tidak mau karena ini beban berat bagi saya. Saya bilang penyidik, ini bukan hak saya walau sudah dibayar lunas," kata Indar.

Kompas TV Saksi yang merupakan pegawai First Travel juga menyatakan, para artis mendapat bonus "traveling" ke Turki.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com