Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasdem Bahas Pencegahan Korupsi dengan KPK

Kompas.com - 13/03/2018, 18:13 WIB
Robertus Belarminus,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Nasdem, Johnny Plate mengatakan, Nasdem mendiskusikan pencegahan korupsi saat berkunjung ke Komisi Pemberantasan Korupsi, Selasa (13/3/2018).

Johnny mengatakan, kunjungan ini merupakan kunjungan balasan DPP Partai Nasdem setelah sebelumnya KPK berkunjung ke DPP Partai Nasdem.

Menurut dia, diskusi pencegahan korupsi merupakan salah satu dari banyak topik yang dibahas dengan KPK.

"Diskusinya itu banyak sekali. Bagaimana kita bersama-sama untuk membangun sistem ketatanegaraan yang baik, bagaimana kita bisa membangun pencegahan korupsi yang lebih efektif," kata Johnny, di gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Selasa (13/3/2018).

(Baca juga: Sekjen Nasdem Sambangi Gedung KPK)

Dia mengatakan, pihaknya diterima oleh dua Wakil Ketua KPK yakni Basaria Panjaitan dan Alexander Marwata, serta Deputi Pencegahan KPK Pahala Nainggolan.

Dalam diskusi ini, pihaknya juga membahas tentang bagaimana membangun kerja sama parpol dengan penegak hukum yang berwenang memberantas korupsi, terutama KPK.

Johnny menyatakan, parpol tentu punya kepentingan memajukan bangsa salah satunya bekerja sama dengan KPK untuk mencegah korupsi.

"Agar parpol ini betul-betul bisa menjadi sumber rekrutmen pemimpin-pemimpin nasional, pemimpin-pemimpin yang benar benar dibutuhkan oleh negara," ujar Johnny.

(Baca juga: Nasdem, Parpol Baru di Lingkar Kekuasaan)

Kedua pihak juga sepakat membangun moralitas bangsa, yang merupakan sumber utama mencegah dan memberantas korupsi.

"Jadi intinya KPK dan parpol jangan ada jaraknya. Kami datang justru untuk menghapus jarak itu," kata Johnny.

"Dan untuk menjembatani agar komunikasi antara parpol dan KPK bisa lebih baik, agar usaha kita bersama dalam rangka pencegahan dan pemberantasan korupsi itu bisa lebih efektif lagi," ujar dia.

Sementara itu, Pahala mengatakan, bersama DPP Partai Nasdem, pihaknya mendiskusikan tentang penguatan partai.

"Partai itu dalam struktur demokrasi harus ada dan kuat," ujar Pahala.

Selain itu, pihaknya juga membahas soal biaya politik untuk kader yang maju kontestasi dan sistem pilkada. Upaya pencegahan kader terjerat korupsi menurut dia bisa dilakukan melalui partai.

Kompas TV Ini Hasil Survei Anti Korupsi Tahun 2017
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com