JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menjelaskan bahwa partainya telah memutuskan dirinya untuk maju sebagai calon presiden di Pilpres 2019. Namun demikian, Zulkifli mengakui bahwa syarat menjadi capres cukup berat.
"Tapi kan persyaratannya berat jadi capres harus 20 persen, karena itu keputusan diserahkan ke ketum untuk melakukan pembicaraan dengan koalisi," kata Zulkifli di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (9/3/2018).
Zulkifli melihat segala kemungkinan politik masih bisa terjadi. Dengan persentase kursi di parlemen sebesar 9 persen, PAN harus menjalin kerjasama dengan beberapa partai lainnya untuk memenuhi syarat 20 persen kursi di DPR.
Baca juga : Poros Ketiga, Demokrat Tawarkan AHY ke PKB dan PAN
Oleh karena itu, kata dia, saat ini pihaknya masih fokus menjalin pertemuan dengan sejumlah partai, seperti Demkokrat dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
"Karena 9 persen kurang, kan banyak. Kalau kurang 11, partainya sedang ya harus dua itu, kalau besar ya satu partai cukup. Itulah gunanya ketemu-ketemu itu," ujar Zulkifli.
Oleh karena itu, mantan Menteri Kehutanan ini mendalami lebih lanjut berbagai tanggapan dan sikap dari Partai Demokrat dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) terkait dengan wacana pembentukan poros ini.
"Menjajaki kan silahturahmi biasa saja, kita juga saling tanya-tanya, bagaimana sikap Demokrat, gimana sikap PKB, Demokrat sama PKB juga bisa nanya sikap PAN gimana," kata Zulkifli.