Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cak Imin Anggap Berantas Narkoba Perlu Dibarengi dengan Meningkatkan Spiritualitas

Kompas.com - 06/03/2018, 20:01 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengingatkan bahwa maraknya upaya penyelundupan narkoba ke Indonesia bisa mengancam keselamatan masyarakat secara perlahan. Pria yang akrab disapa Cak Imin itu menilai situasi ini harus dilawan dengan penguatan aspek spiritualitas.

"Harus punya cara ekstra untuk menangani narkoba ini, cara ekstra itu adalah usaha total yang di-back up dengan spiritual yang kuat," kata Cak Imin dalam sambutannya pada acara Shalawat Anti-Narkoba di Masjid Baiturrahman Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (6/3/2018).

Cak Imin melihat upaya BNN dan Kepolisian dalam memerangi peredaran narkoba sudah membawa banyak kemajuan. Namun demikian, kemajuan itu tak membuat peredaran dan penggunaan narkoba berhenti.

"Usaha kita senantiasa membawa kemajuan tapi tidak menyelesaikan masalah. Saya bisa sebut, hari ini bangsa kita tidak berdaya menghadapi narkoba," ujarnya.

Baca juga : LBH Masyarakat: Hentikan Praktik Tembak Mati Kasus Narkotika

Cak Imin menyarankan agar masyarakat muslim di Indonesia konsisten meningkatkan aktivitas bershalawat. Menurutnya, shalawat merupakan bagian dari doa umat Islam yang ampuh dalam membentengi mental dan pikiran masyarakat agar tak terjerumus dalam peredaran dan penggunaan narkoba.

"Shalawat telah menunjukkan kesaktian dari Aceh sampai Papua telah menggema menjaga persatuan dari perpecahan NKRI. Termasuk hari ini kita menggemakan shalawat khusus, shalawat anti narkoba," kata Cak Imin.

Cak Imin berharap doa shalawat bisa membawa penyelesaian dalam membangun spiritual yang kuat terhadap ancaman narkoba.

Baca juga : Polri Antisipasi Sindikat Narkotika Internasional Berkedok Kapal Ikan

Dalam kurun waktu ini, Indonesia setidaknya mengalami dua kali penyelundupan narkoba dalam skala besar. Pada hari Selasa (20/2/2018) Kapal berbendera Singapura ditangkap di perairan Anambas, Kepulauan Riau, dan kedapatan membawa 81 karung yang diperkirakan berisi berisi 1,6 ton sabu.

Empat orang juga turut diamankan, yaitu anak buah kapal termasuk nakhoda yang berkewarganegaraan China. Masing-masing bernama Tan Mai (69), Tan Yi (33), Tan Hui (43), dan Liu Yin Hua (63).

Pada hari Rabu (7/2/2018), sebanyak sekitar 1 ton sabu ditemukan dari dalam kapal MV Sunrise Glory, kapal berbendera Singapura yang diamankan KRI Sigurot 864 di perairan Selat Phillip perbatasan antara Singapura dan Batam

Kompas TV Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar yakin betul Presiden Jokowi akan menawarkan dirinya sebagai calon wakil presiden di pilpres tahun depan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com