Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Penuhi Permintaan Keluarga Ba'asyir, Jokowi Dinilai Dapat Citra Positif

Kompas.com - 28/02/2018, 15:51 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti terorisme The Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya mengatakan, kunjungan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu ke keluarga Ustaz Abu Bakar Ba'asyir sebagai hal positif bagi pemerintahan Joko Widodo.

Apalagi, menurut Harits, jika Ryamizard memperjuangkan tuntutan keluarga untuk membebaskan Ba'asyir ke Presiden Joko Widodo.

"Dengan menimbang banyak hal, jika Presiden Jokowi dapat bermurah hati sebagai pemimpin kemudian mau mengabulkan permohonan keluarga Ustaz Ba'asyir, tentu akan sangat positif bagi citra beliau sebagai Presiden," ujar Harits, Rabu (28/2/2018).

Minimal, jika tidak bisa dibebaskan, Presiden memutuskan Ba'asyir dipindahkan ke Lapas Gunung Sindur Bogor, Lapas Solo, atau disiapkan sebagai tahanan rumah di Solo.

Harits berpendapat bahwa permintaan keluarga cukup rasional. Ba'asyir kini sudah berusia tua dan dari sisi kesehatan memerlukan perawatan ekstra serta berkelanjutan.

(Baca juga: Dikunjungi Menhan, Putra Abu Bakar Ba'asyir Minta Ayahnya Dibebaskan)

Dalam konteks kelompok terorisme yang dahulu pernah dikomandoi Ba'asyir, Harits pun melihat saat ini tidak ada persoalan. Sosok Ba'asyir kini dinilai sudah jauh dari pusaran orang atau kelompok yang memiliki potensi melakukan aksi gangguan keamanan.

Pemerintah pun, lanjut Harits, tidak perlu khawatir berlebihan jika Ba'asyir hadir lagi di tengah-tengah masyarakat.

"Menyangkut aspek keamanan, dampak kehadiran Ustaz Ba'asyir jika pindah ke Solo juga saya percaya pemerintah secara teknis melalui instrumen yang dimilikinya bisa mengantisipasi," ujar Harits.

"Pemerintah tidak perlu khawatir berlebihan soal dampak negatifnya. Justru jika sang Presiden Jokowi berani membuat keputusan yang humanis, akan menjadi poin yang positif bagi pemerintahannya," kata dia.

(Baca juga: Ketum MUI: Jokowi Setuju Abu Bakar Baasyir Dirawat di Rumah Sakit)

Harits sekaligus meyakini jika itu merupakan keputusan Presiden Jokowi, banyak ulama yang akan mendukung dan mengapresiasi.

Menhan Ryamizard sebelumnya menemui putra Ustaz Abu Bakar Ba'asyir, Ustaz Abdul Rochim Ba'asyir, di Kompleks Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki, Cemani, Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa (27/2/2018) kemarin.

Dalam pertemuan itu, Menhan menanyakan kondisi terkini Ponpes Ngruki sekaligus menanyakan kondisi kesehatan Abu Bakar Ba'asyir.

Pertemuan itu pun dijadikan momentum bagi keluarga untuk memohon pemerintah mengabulkan permintaan membebaskan Ba'asyir sehingga dapat dirawat oleh keluarga. Sebab, usia Ba'asyir saat ini sudah menginjak kepala delapan.

"Karena kaki beliau bengkak, mau jalan juga sulit dan sebagainya. Kalau di penjara itu usia sudah tua tentu tidak akan mendapat pelayanan kesehatan yang sesuai yang diharapkan," kata Abdul Rochim.

"Untuk itu, keluarga berharap alangkah baiknya Ustaz Abu Bakar dikembalikan kepada keluarga supaya mendapatkan perawatan yang diharapkan," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com