Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Jokowi dan Megawati, Zulkifli Hasan Akui Bicara Politik

Kompas.com - 21/02/2018, 19:21 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan mengaku telah bertemu Presiden Joko Widodo sebelum mantan Gubernur DKI Jakarta itu menemui Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri di Istana Batu Tulis, Bogor, Selasa (20/2/2018) malam.

Zulkifli mengaku bertemu dengan Jokowi siang harinya di Istana Negara.

Saat ditanya apakah dua pertemuan itu membahas calon presiden dan calon wakil presiden pada Pemilu 2019, Zulkifli tak membenarkan, namun tak membantah.

"Ya kalau orang politik, ngomong politik ada. Tapi tidak khusus soal capres-cawapres," kata Zulkifli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (21/2/2018).

(Baca juga: Jokowi Bicarakan soal Pilpres 2019 dengan Megawati)

Zulkifli menolak jika pertemuannya dengan Jokowi dihubungkan dengan pertemuan lanjutan di Istana Batu Tulis, Bogor. Ia pun menilai wajar pertemuan Jokowi dengan Megawati karena keduanya terikat dalam satu partai.

Justru Zulkifli menganggap aneh jika Megawati selaku ketua umum partai dengan Jokowi selaku kader partai jarang bertemu.

"Ya kan Mbak Mega kan pemenang pemilu, ini presiden yang diusung Mbak Mega. Ya biasa pertemuan itu," ucap Zulkifli.

"Yang aneh itu enggak bertemu. Kalau pertemuan kan bagus, sesuatu yang penting. Ada masukan, ya sampaikan. Yang aneh itu kalau enggak pernah bertemu," ujar Zulkifli.

Saat ditanya kapan partainya akan mengajukan dirinya sebagai cawapres, ia menjawab belum akan dibahas.

"Masih panjang itu, nanti bulan Agustus ya," ucap Zulkifli.

(Baca juga: Sambil Nikmati Nasi Jambal, Jokowi dan Megawati Bahas Isu Terkini)

Sebelumnya, Jokowi mengakui bahwa Pemilihan Presiden 2019 menjadi salah satu topik pembahasan saat bertemu Megawati di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat, Selasa (20/2/2018) malam.

"Ya kalau saya ngomong (tidak berbicara mengenai Pilpres) kan namanya bohong. Iya saya berbicara mengenai pilpres," ujar Jokowi saat ditemui di Kompleks Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Rabu (21/2/2018).

Meski demikian, Jokowi tidak menjelaskan lebih rinci, apa saja terkait pilpres yang dibicarakan dengan Megawati.

Jokowi hanya membantah pertemuannya dengan Megawati itu membahas nama yang akan dijadikan bakal calon wakil presiden mendampingi Jokowi pada Pilpres 2019.

Kompas TV Ketua Umum PDI Perjuangan dan Ketua Umum Partai Amanat Nasional bertemu Presiden Joko Widodo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com