JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah akan mengubah bentuk geometri di Tanjakan Emen, Jalan Raya Bandung-Subang, Kampung Cicenang, Ciater, Subang, Jawa Barat.
Langkah ini dilakukan karena di jalur tersebut kerap terjadi kecelakaan yang menimbulkan korban jiwa.
Terakhir, sebuah bus pariwisata yang ditumpangi 50 orang menabrak sepeda motor dan terguling di Tanjakan Emen. Akibatnya, 27 orang tewas dan puluhan lainnya mengalami luka-luka.
Baca juga: Kecelakaan Bus di Tanjakan Emen, Sopir Sudah Tahu Remnya Blong
"Kami baru mendapatkan laporan dari Litbang mungkin perlu ada merubah gemotrinya, memperbaiki geometri," kata Basuki di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (12/2/2018).
Basuki mengatakan, konstruksi tanjakan dan tikungan di Tanjakan Emen memang cukup ekstrem sehingga kerap menimbulkan kecelakaan.
Oleh karena itu, pemerintah akan mengubahnya sehingga tanjakan dan tikungan yang ada tidak lagi terus memakan korban.
Baca juga: Cari Penyebab Kecelakaan Maut di Tanjakan Emen, Bangkai Bus Diperiksa
Selain itu, pemerintah juga akan memasang safety lane untuk mengantisipasi adanya kendaraan yang mengalami rem blong.
"Jadi kayak di turunan di Gombel Semarang atau Tol Semarang juga. Jadi kalau ada turunan, pasti akan ada safety lane. Kalau ada rem blong, dia akan masuk situ," ujar Basuki.
Basuki mengatakan, saat ini pengerjaan masih dalam tahap desain. Ia menargetkan pengerjaan di lapangan juga akan segera dilakukan dan diselesaikan pada tahun ini.
"Desain dulu. Baru kemarin dilihat oleh pusat jalan dan jembatan, itu akan kita perbaiki," kata Basuki.