JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Bambang Soesatyo sempat salah ucap saat membaca sumpah pada pelantikan Ketua DPR. Dalam pembacaan sumpah tersebut, Bamsoet, sapaannya, dituntun oleh Ketua Mahkamah Agung Hatta Ali.
Awalnya, Bamsoet dengan lancar membaca sumpah selaku Ketua DPR. Ia membaca sumpah tersebut tanpa ada kesalahan.
"Demi Allah saya bersumpah akan memenuhi kewajiban saya sebagai Ketua DPR dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya. Sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Dengan berpedoman pada Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara RI tahun 1945," ucap Bamsoet dengan lancar saat membaca sumpah di ruang rapat paripurna, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (15/1/2018).
Baca juga : Jadi Ketua DPR, Bambang Soesatyo Dikhawatirkan Punya Konflik Kepentingan
Saat melanjutkan pembacaan sumpah, Bamsoet keliru mengucapkan. Semestinya ia mengucapkan kata "serta" namun malah mengucapkan "dengan". Kesalahan tersebut berulang dua kali.
Ia pun mengoreksi pelafalan kata tersebut dan kembali mengucapkannya dengan benar. Namun ia kembali keliru mengucapkan salah satu kata dalam sumpah tersebut.
Kata "mengutamakan" diucapkan Bamsoet menjadi "mengedepankan". Ia pun kembali mengoreksi pelafalannya sehingga menjadi benar.
"Demi tegaknya kehidupan demokrasi serta mengutamakan kepentingan bangsa dan negara," lanjut Bamsoet.
Baca juga : Doa Setya Novanto untuk Bambang Soesatyo yang Ditunjuk Jadi Ketua DPR
Politisi Golkar Bambang Soesatyo resmi dilantik sebagai Ketua DPR menggantikan Setya Novanto. Bamsoet, sapaannya, dilantik pada rapat paripurna DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (15/1/2018).
Saat pelantikan Bamsoet, rapat paripurna dipimpin oleh Wakil Ketua DPR Agus Hermanto. Rapat dihadiri oleh 307 anggota DPR. Ia pun dituntun oleh Ketua Mahkamah Agung Hatta Ali untuk pembacaan sumpa selaku Ketua DPR.
"Apakah pergantian Ketua DPR RI dari Fraksi Golkar dari Setya Novanto kepada Bambang Soesatyo dapat disetujui?" tanya Agus kepada peserta rapat.
Seluruh peserta rapat pun menyepakati tanpa adanya penolakan.
"Setuju" teriak para anggota DPR yang hadir dalam rapat.