Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Novanto Nonton Timnas Lawan Islandia dari Dalam Rutan

Kompas.com - 15/01/2018, 11:34 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Ketua DPR Setya Novanto bercerita tentang kesehariannya di dalam Rumah Tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Meski di dalam Rutan, Novanto dan tahanan lainnya ternyata tidak ketinggalan menyaksikan pertandingan antara Timnas Indonesia melawan Timnas Islandia yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Minggu (14/1/2018) malam.

Novanto dan para tahanan lain menyaksikan pertandingan dari televisi yang ada di Rutan.

"Nonton dong, Indonesia, ramai-ramai sama teman-teman," kata Novanto sebelum mengikuti persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (15/1/2018).

Novanto mengaku sedikit kecewa karena Timnas Indonesia kalah 1-4 dari Islandia.

(Baca juga: Ekspresi Jokowi Saat Ilham Udin Cetak Gol ke Gawang Islandia)

 

Novanto menilai permainan Timnas Indonesia ada perbaikan. Namun, ia merasa para pemain perlu berlatih lebih keras lagi.

"Seneng, ramai, tapi babak kedua senep, hahaha," kata Novanto saat mengomentari hasil pertandingan.

Meski demikian, Novanto memuji permainan Evan Dimas. Novanto mengaku mengidolakan Evan Dimas di antara pemain Timnas Indonesia lainnya.

Sambil berseloroh, Novanto mengatakan, dirinya cukup senang mendapat hiburan menyaksikan pertandingan sepak bola di dalam rutan.

Namun, karena di dalam rutan, ia jadi tidak dapat bertaruh.

"Yah, duitnya enggak ada," kata Novanto sambil tertawa.

Kompas TV Laga persahabatan ini akan menjadi pertandingan pertama yang digelar seusai Stadion Gelora Bung Karno bersolek sejak 2016 lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com