Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bentuk Golkar Bersih, Airlangga Disarankan Gandeng KPK

Kompas.com - 11/01/2018, 20:13 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto disarankan melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi dalam mewujudkan kepengurusan Golkar yang bersih. Dengan begitu, slogan "Golkar Bersih" yang dibawa Airlangga benar-benar bisa diimplementasikan dan tak hanya menjadi jargon semata.

"Berani tidak Airlangga minta KPK, ini mau memilih pengurus, coba periksa dulu, ada enggak peluangnya berpotensi tersangka? Bagus sekali kalau itu dilakukan," kata pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing di Jakarta, Kamis (11/1/2018).

Menurut Emrus, Airlangga tidak boleh tanggung-tanggung dalam membawa perubahan di Partai Golkar. Ia juga menyarankan pengurus Golkar yang dipilih Airlangga bisa menandatangani pakta integritas akan mundur dari jabatannya bila menjadi tersangka kasus korupsi.

Baca juga : Sekjen Golkar Sebut Airlangga Ingin Pergantian Ketua DPR Beri Dampak Signifikan

"Kalau tersangka saja wajib mundur. Tanda tangan, ekspos ke media," ucap Emrus.

Emrus mengatakan, dua hal ini penting dilakukan, khususnya untuk kader yang akan mengisi posisi penting seperti Sekjen dan Ketua DPR RI. Dengan begitu, tidak akan ada lagi kejadian elite Golkar tersangkut kasus korupsi, namun menolak untuk mundur seperti yang terjadi pada Setya Novanto.

Emrus sendiri menilai, Ketua Komisi II DPR Zainuddin Amali sosok yang paling pas untuk mengisi posisi Ketua DPR. Sebab, sosok Amali selama ini tidak pernah dikaitkan dengan kasus korupsi apapun.

Sementara untuk posisi Sekjen Golkar, ia berpendapat, sosok Ahmad Doli Kurnia adalah orang yang tepat. Sebab, Ketua Gerakan Muda Partai Golkar itu berani menyuarakan gerakan Golkar bersih saat Setya Novanto tersangkut kasus korupsi E-KTP. Ia juga yang vokal mendorong Setya Novanto untuk mundur dari posisi ketua umum Golkar dan juga ketua DPR.

"Doli melawan loh dia kemarin, berani dia samlai dipecat," ucap Emrus.

Kompas TV Simak pembahasannya dalam Sapa Indonesia Malam berikut ini


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com