Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kedua Anak Setya Novanto Tak Mau Bicara soal Pemeriksaannya oleh KPK

Kompas.com - 10/01/2018, 13:40 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Putra dan putri mantan Ketua DPR, Setya Novanto, Rheza Herwindo dan Dwina Michaella, selesai menjalani pemeriksaan di KPK terkait kasus e-KTP, Rabu (10/1/2018).

Dwina dan Rheza diperiksa sebagai saksi dalam kasus ini. Mereka tiba di Gedung KPK, Jakarta Selatan, sekitar pukul 09.53 WIB dan selesai menjalani pemeriksaan pada pukul 12.35 WIB.

Saat ke luar dari lobi Gedung KPK, Dwina dan Rheza tak menjawab pertanyaan wartawan seputar pemeriksaannya pada hari ini.

Dwina menundukkan wajahnya dan dan berjalan menuju mobil yang menjemputnya. Sementara Rheza berjalan di belakangnya.

Putri mantan Ketua DPR Setya Novanto, Dwina Michaella selesai diperiksa KPK terkait kasus e-KTP, Rabu (10/1/2018).Kompas.com/Robertus Belarminus Putri mantan Ketua DPR Setya Novanto, Dwina Michaella selesai diperiksa KPK terkait kasus e-KTP, Rabu (10/1/2018).
Saat Dwina dan Rheza berjalan ke mobilnya, sang ayah, Setya Novanto, baru saja tiba di KPK. Tidak diketahui apakah mereka melihat atau mengetahui ayahnya yang baru turun dari mobil tahanan KPK itu.

Baca juga: KPK Kembali Periksa Putra dan Putri Setya Novanto Terkait Kasus E-KTP

KPK sebelumnya menyatakan Dwina diperiksa terkait kasus e-KTP, sebagai saksi untuk Dirut PT Quadra Solution Anang Sugiana Sudiharjo.

Rheza dan Dwina sebelumnya pernah diperiksa juga oleh KPK terkait kasus e-KTP.

Saat itu, Kepala Bagian Pemberitaan dan Publikasi Komisi Pemberantasan Korupsi, Priharsa Nugraha mengatakan, dalam pemeriksan terhadap Rheza, penyidik mendalami soal kepemilikan saham yang bersangkutan di PT Mondialindo Graha Perdana.

Baca juga: Delapan Jam di KPK, Putri Setya Novanto Bungkam soal Pemeriksaannya

Rheza disebut-sebut memiliki saham Mondialindo bersama istri kedua Novanto, Deisti Astriani Tagor.

Mondialindo disebut sebagai perusahaan yang memegang mayoritas saham PT Murakabi Sejahtera.

Murakabi sendiri merupakan perusahaan yang pernah menjadi salah satu konsorsium peserta lelang proyek e-KTP. Atas pengaturan Andi Agustinus alias Andi Narogong, PT Murakabi hanya sebagai perusahaan pendamping.

Dalam pemeriksaan terhadap Dwina Michaella, Kamis (21/12/2017), penyidik KPK mendalami yang berkaitan dengan saham PT Murakabi Sejahtera. Dwina diketahui merupakan mantan komisaris perusahaan tersebut.

Kompas TV Bertepatan dengan libur Natal, Ketua DPR non-aktif dikunjungi keluarga di Rumah Tahanan KPK.


Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Nasional
Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Nasional
Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

Nasional
Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

Nasional
Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Nasional
Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Nasional
Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Nasional
Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com