Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beda Koalisi di Pusat dan Daerah Bentuk Pragmatisme Politik, tetapi Wajar

Kompas.com - 08/01/2018, 11:33 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Syamsuddin Haris, menilai, perbedaan koalisi partai politik di tingkat nasional dan daerah terkait pencalonan kepala daerah pada Pilkada 2018 bukan hal baru.

Menurut dia, fenomena itu wajar terjadi di Indonesia pada setiap penyelenggaraan pilkada dan merupakan bentuk pragmatisme politik.

"Betul, wajah dari potret pragmatisme politik dalam kehidupan politik bangsa kita. Kebetulan sekarang momennya pilkada," kata Haris saat dihubungi, Senin (8/1/2018).

Baca juga: Akankah Kemesraan PDI-P dan Demokrat di Pilkada 2018 Berlanjut hingga 2019?

Ia mengatakan, pada pilkada sebelumnya, hal yang sama juga terjadi. Partai yang tak berkoalisi di tingkat pusat mengusung calon kepala yang sama di beberapa provinsi dan kota atau kabupaten.

Haris yakin koalisi di daerah untuk Pilkada 2018 tidak akan bertahan hingga Pemilu 2019, khususnya di pemilihan presiden. Alasannya, konstelasi akan berubah seiring berjalannya proses politik.

Baca: Usung Ganjar di Pilkada Jateng, Ini Pertimbangan Demokrat

"Enggak ada yang aneh, jadi wajar saja. Sebab, memang koalisi politik yang berlangsung di kita itu kan koalisi cair. Koalisi longgar. Koalisi yang tidak ideologis. Koalisi yang diikat kepentingan jangka pendek yang sama, yakni pencalonan di pilkada," lanjutnya.

Sebelumnya, beberapa partai yang tak pernah berkoalisi di level pusat mengusung beberapa calon kepala daerah yang sama. Partai-partai itu, contohnya, PDI-P dan Partai Demokrat yang mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon gubernur Jawa Tengah.

Kompas TV Ridwan Kamil berpasangan dengan Ruzhanul Ulum.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com