Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akankah "Kemesraan" PDI-P dan Demokrat di Pilkada 2018 Berlanjut hingga 2019?

Kompas.com - 08/01/2018, 07:12 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan Partai Demokrat menunjukkan "kemesraan" dalam membina koalisi di beberapa daerah yang menggelar Pilkada Serentak 2018.

Salah satu yang menjadi sorotan adalah Pilkada Jawa Tengah, di mana Demokrat mendukung Ganjar Pranowo yang merupakan kader PDI-P.

Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan mengatakan, partainya bisa bekerja sama dengan partai manapun dan siapapun figurnya.

Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Hinca Panjaitan di Wisma Proklamasi 41, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (7/1/2018).KOMPAS.com/Nabilla Tashandra Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Hinca Panjaitan di Wisma Proklamasi 41, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (7/1/2018).
"Itulah kami mendukung Ganjar dan pasangannya di Jawa tengah. Ini sekaligus membuktikan Demokrat bisa bekerja sama dengan siapa saja termasuk PDI Perjuangan," ujar Hinca di Wisma Proklamasi 41, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (7/1/2018).

Baca juga: Usung Ganjar di Pilkada Jateng, Ini Pertimbangan Demokrat

Menurut Hinca, ia membangun komunikasi intensif dengan Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto dalam beberapa hari terakhir, terutama H-1 pengumuman calon.

Sebelum membicarakan koalisi di Pilkada Jateng, keduanya juga membahas soal Pilgub Kalimantan Barat.

Di daerah tersebut, PDI-P mengusung kadernya, Karolin Margret Natasa, sebagai calon gubernur berpasangan dengan kader Demokrat Sutyadman Gidot sebagai calon wakilnya.

Baca juga: Pilkada Jateng 2018, Demokrat Solo Siap Menangkan Cagub yang Diusung DPP

Hal itu juga ditegaskan oleh Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat mengumumkan pasangan calon yang diusung partainya.

"Kami sepakat dengan PDI Perjuangan untuk melanjutkan pasangan gubernur dan wakil gubernur. Gubernur dan wakil gubernur incumbent saat ini adalah PDI Perjuangan dan Partai Demokrat," kata SBY.

Saat ditanya kemungkinan Demokrat dan PDI-P bersama pada 2019, Hinca Panjaitan mengatakan, hal itu sangat mungkin terjadi.

Baca: Disindir Suka Melodrama, Demokrat Balas Pernyataan PDI-P

Namun, Hinca menegaskan, komunikasi intensif tak hanya dijalinnya dengan Hasto, tetapi juga sekjen partai lainnya.

"Apakah kami akan bergandengan tangan kemesraan ini nanti di 2019? Sangat mungkin terjadi. Komunikasi-komunikasi yang kami lakukan termasuk ini, ini adalah bagian dari itu semua. Jadi dengan parpol lain tentu kami akan bergandeng tangan karena tidak bisa sendirian," kata Hinca.

Kompas TV Partai Demokrat mengapresiasi kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo di masa tiga tahun kepemimpinannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Spesifikasi 2 Kapal Patroli Cepat Terbaru Milik TNI AL

Spesifikasi 2 Kapal Patroli Cepat Terbaru Milik TNI AL

Nasional
Jokowi Panen Ikan Nila Salin di Tambak Air Payau di Karawang

Jokowi Panen Ikan Nila Salin di Tambak Air Payau di Karawang

Nasional
Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum Caleg yang Mendebatnya

Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum Caleg yang Mendebatnya

Nasional
Kejar Pemerataan Dokter Spesialis, Kemenkes Luncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RS Pendidikan

Kejar Pemerataan Dokter Spesialis, Kemenkes Luncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RS Pendidikan

Nasional
Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Nasional
Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Nasional
Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com